Kamis 01 Nov 2018 09:59 WIB

Keluarga Korban Lion Air Dapat Layanan Psikososial

Pelayanan ini untuk mengurangi perasaan duka dan beban psikologis

Petugas gabungan Basarnas, PMI, dan Polri mengevakuasi puing pesawat Lion Air JT 610 pascakecelakaan, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas gabungan Basarnas, PMI, dan Polri mengevakuasi puing pesawat Lion Air JT 610 pascakecelakaan, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Palang Merah Indonesia (PMI) membuka pelayanan pertolongan pertama psikologis untuk pendampingan psikososial kepada keluarga korban pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di Karawang, Jawa Barat.

"Pelayanan ini untuk mengurangi perasaan duka dan beban psikologis khususnya keluarga korban, pada saat masih menunggu kabar kejelasan informasi keberadaan keluarganya yang hilang dalam insiden jatuhnya pesawat Lion Air," kata salah seorang relawan PMI Malla Sari melalui sambungan telepon, Kamis (1/11).

Tim PMI mengerahkan personel dengan menyambangi dan melakukan pendekatan kepada para keluarga korban yang berdatangan dan menunggu hasil informasi resmi dari DVI Polri. Menurutnya, pendampingan yang dilakukan tersebut dilakukan dengan cara berkomunikasi yang langsung mendapat reaksi emosional seperti ungkapan rasa sedih, cemas, marah dan penuh harap dari keluarga akan nasib keluarganya.

Melalui layanan dukungan psikososial ini, diharapkan bisa mengurangi beban psikologis keluarga korban agar bisa terus bersabar dan tetap berdoa terbaik akan nasib para keluarganya atas kecelakaan maut itu.

Sementara, Kepala Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani menambahkan saat ini PMI terus mengerahkan sejumlah personelnya untuk membantu operasi kemanusiaan mengevakuasi korban dan puing pesawat Lion Air. Selain mengerahkan personel evakuasi dan kendaraan ambulans, relawan PMI juga dan diperbantukan untuk mengulkan serpihan tubuh korban yang menempel di puing pesawat dan labeling property puing pesawat yang sudah tercecer.

"Saat ini personel dibagi di dua lokasi yakni di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan Pantai Tanjung Pakis, Karawang untuk melakukan evakuasi jika ada barang milik korban atau bagian tubuh jenazah serta serpihan pesawat ditemukan di perairan," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement