Kamis 01 Nov 2018 09:15 WIB

Ma'ruf Amin Imbau Santri Zaman Now Teladani Santri Zaman Old

Santri zaman now mengikuti perjuangan para santri masa lalu yang telah berkiprah

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
KH Ma'ruf Amin
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin mengimbau kepada santri zaman sekarang untuk meneladani santri zaman dulu yang memiliki peran penting untuk kemerdekaan Indonesia. Hal ini disampaikan Kiai Ma'ruf saat memberikan tausiyah pada istighatsah kubro dalam rangka Hari Santri di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (31/10) malam.

"Santri zaman old berhasil menyelamatkan NKRI. Bagaimana dengan santri zaman now? Dia harus mengikuti perjuangan para santri masa lalu yang telah berkiprah dengan penuh keberanian yang luar biasa," ujar Kiai Ma'ruf.

Alumni Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang ini menuturkan, santri zaman dulu mampu memberikan kontribusi dengan fatwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan Syekh Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. "Beliau lah yang menentukan nasib NKRI. Beliaulah yang mengeluarkan fatwa jihad bahwa melawan penjajah hukumnya fardhu ain," ucap Kiai Ma'ruf.

Menurut dia, saat itu penjajah datang lagi ke Indonesia. Suasana mencekam, sedangkan tentara Indonesia masih belum terkonsolidasi dengan baik. Namun, karena ada resolusi jihad itu akhirnya mampu membakar semangat masyarakat Surabaya dan sekitarnya dalam perang 10 November, sehingga penjajah pun berhasil diusir dari bumi NKRI.

"Andai saja tidak ada peristiwa 22 Oktober, masih belum tentu NKRI berlanjut atau tidak. Ini kita syukuri. Ini peran liai dan santri zaman old. Bagaimana peran santri millenial, santri zaman now?" kata Kiai Ma'ruf.

Dia mengatakan, santri zaman now tentunya akan menghadapi tantangan yang berbeda dan akan dihadapkan dengan berbagai masalah. Karena itu, menurut dia, selain harus bisa membaca Alquran dan kitab kuning, santri zaman now juga harus bisa membaca tantangan zaman, serta harus bisa membaca situasi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya.

"Karena itu, santri zaman now harus melengkapi diri dengan ilmu-ilmi yang cukup," jelas Ketua Umum MUI ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement