Rabu 31 Oct 2018 14:10 WIB

KPK dan 59 Pertanyaan untuk James Riady

James mengaku pernah menemui Bupati Bekasi.

Rep: Dian Fath Risalah, Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Pemeriksaan James Riady. CEO Lippo Group James Riady bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (30/10).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Penyidik KPK melakukan penggeledahan barang bukti kasus operasi tangkap tangan dugaan suap perizinan proyek pembangunanan Meikarta di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018).

JAKARTA -- Lalu, bagaimana materi pemeriksaan terhadap James Riady. Usai menjalani pemeriksaan, James mengaku dicecar 59 pertanyaan oleh penyidik KPK. "Selama sekian waktu saya telah menjawab 59 pertanyaan. Mencakupi segala hal dan saya memberikan semua itu dengan penuh kooperatif dan mendukung KPK dengan prosesnya," ujar James di Gedung KPK Jakarta, Selasa (30/10).

James mengaku sangat mengapresiasi sikap KPK yang profesional dan ramah. Ia pun berjanji akan terus kooperatif dan mendukung KPK dalam tugasnya untuk penegakan hukum. "Setiap saat pun saya bersedia untuk memberikan pernyataan lagi," ujarnya.

Selain itu, James mengaku pernah bertemu dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin pada akhir tahun 2017. Menurut James saat itu ia datang ke kediaman Neneng untuk sekedar memberi selamat kepada Neneng yang baru saja melahirkan.

"Benar saya ada bertemu sekali dengan ibu Bupati yaitu pada saat beliau baru saja melahirkan," katanya.

James mengaku sebelum pertemuan tersebut, ia tak pernah bertemu dengan Neneng. Bahkan, ia juga baru mengetahui bahwa yang memimpin kabupaten Bekasi adalah seorang perempuan.

"Kebetulan saya ada berada di Lippo Cikarang diberitahu bahwa beliau baru melahirkan. Saya pertama kali baru tahu bahwa bupati itu adalah seorang ibu wanita. Oleh karena itu Waktu saya diajak untuk mampir hanya sekedar mengucapkan selamat saja. Saya mampir kerumah beliau mengucapkan selamat. Tidak ada pembicaraan lain. Tidak ada pembicaraan izin, tidak ada pembicaraan mengenai bisnis atau apapun dengan beliau. Nah itu yang sudah saya memberikan pernyataan," tegas James.

Sementara Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin yang juga diperiksa oleh penyidik KPK mengakui pernah bertemu dengan James. Namun ia tidak menjelaskan secara rinci apakah pertemuannya dengan James membahas tentang proyek Meikarta.

"Pernah pernah, (pertemuan) secara umum saja," ungkap Neneng.

Selain itu, , James menegaskan tak terlibat dalam kasus suap pengurusan izin proyek Meikarta. "Izikan saya menyampaikan saya pribadi tidam mengetahui dan tidak ada keterlibatan kasus suap yang di Bekasi yang sedang dibicarakan. Itu saja saya bisa memberikan pernyataan dan selanjutnya silahkan bertanya dengan KPK," kata James.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement