Rabu 31 Oct 2018 14:10 WIB

KPK dan 59 Pertanyaan untuk James Riady

James mengaku pernah menemui Bupati Bekasi.

Rep: Dian Fath Risalah, Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Pemeriksaan James Riady. CEO Lippo Group James Riady bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (30/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemeriksaan James Riady. CEO Lippo Group James Riady bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (30/10), akhirnya memeriksa CEO Lippo Group James Riady. Pemeriksaan ini dilakukan tak lama setelah KPK menggeledah rumahnya terkait kasus suap proyek Meikarta di Kabupaten Bekasi pekan lalu.

Wakil Ketua KPK  Basaria Panjaitan, menjelaskan alasan pihaknya memeriksa CEO Lippo Group, James Riady. Dia diperiksa sebagai saksi untuk sembilan orang tersangka skandal suap perizinan proyek Meikarta.

‎"Kalau penyidik memanggil saksi pasti untuk menguatkan penyidikan dari keterangan saksi tersebut. Menguatkan tuduhan yang diberikan kepada tersangka, dan kedua itu kemungikinan pengembangan penyidikan," kata Basaria, Selasa (30/10).

Apalagi, tegas Basaria, James Riady menjabat CEO Lippo Group, induk perusahaan yang menggawangi proyek Meikarta. Ditambah sebelumnya KPK telah menggeledah kediaman James Riady.

"Kebetulan Yang Bersangkutan (James Riady) adalah CEO Lippo Group. Paling tidak apa sih beliau kapasitasnya, lalu kewenangannya apa saja. Batas kewenangannya apa saja. Seperti pengeluaran uang, batasnya berapa miliar, apakah harus sepengetahuan beliau. Jadi intinya kalau dipanggil (KPK) pasti ada keperluan," ujar Basaria.

Wakil Ketua KPK lainnya, Saut  Situmorang belum mau mengungkap lebih jauh dugaan keterlibatan CEO Lippo Group James Riady dalam kasus dugaan korupsi pemberian suap pengurusan perizinan proyek pembangunan Meikarta. Saut beralasan, hal tersebut masuk dalam proses penyidikan di KPK.

"Nggak bisa disampein itu kan masuk materi. nanti kita liat," ujar Saut.

Saat ini ia mengaku belum mendapat laporan lengkap dari para penyidik yang berkerja di lapangan pasca penggeledahan rumah petinggi Lippo tersebut.

Meski demikian, Saut tak membantah jika penggeledahan rumah James Riady oleh KPK lantaran penyidik menduga ada keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi tersebut.

Hal itu disampaikan Saut saat ditanyai dugaaan peran petinggi Lippo dalam kasus tersebut pasca penggeledahan penyidik KPK beberapa waktu lalu. "Normatifnya begitu (ada kecurigaan penyidik) tapi nanti kita lihat saja," ujar Saut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement