Selasa 30 Oct 2018 17:42 WIB

Dunia Soroti Jatuhnya Pesawat Lion Air

Komisi Eropa akan menganalisis hasil penyelidikan Indonesia.

Anggota Basarnas  memeriksa serpihan  pesawat jatuh Lion Air JT610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Selasa (30/10).
Foto:
Infografis Kecelakaan Fatal Lion Air

Belasungkawa

Para pemimpin dunia turut berduka atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang ini jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi.

Pesiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan rasa belasungkawanya untuk Indonesia kepada Presiden Joko Widodo. Putin mengatakan, Rusia turut merasakan kesedihan orang-orang yang kehilangan sanak keluarga beserta kerabat dalam kecelakaan ini.

"Kami berharap mereka kuat dan tabah selama menjalani masa sulit ini," kata Putin dalam pesannya kepada Jokowi, seperti dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Ucapan dukacita juga disampaikan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Lewat akun Twitter-nya, Mahathir mengaku sedih dan terkejut saat mengetahui kabar pesawat Lion Air JT 610 terjatuh.

"Saya sedih dan terkejut ketika menerimba berita pesawat Lion Air JT 610 yang terhempas di perairan Karawang pagi tadi. Saya ingin mengucapkan takziah kepada ahli keluarga mangsa (korban--Red) yang terlibat dalam tragedi ini," tulis Mahathir. Kementerian Luar Negeri Malaysia telah mengonfirmasi tidak ada warga negara Malaysia yang menjadi penumpang pesawat tersebut.

"Tidak ada warga negara Malaysia yang dilaporkan terlibat dalam kecelakaan itu. Kedutaan akan terus mengawasi pihak berwenang setempat untuk mendapat perkembangan terbaru," ujar kementerian dalam pernyataan.

Pesawat Lion Air JT 610 berjenis Boeing 737 MAX 8 yang membawa 181 penumpang dan delapan awak itu kehilangan kontak dengan menara kontrol beberapa menit setelah lepas landas pada pukul 06.20 WIB. Pesawat itu dijadwalkan tiba di Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 07.10 WIB.

Reuters melaporkan, data pelacakan penerbangan awal dari Flightradar24 telah menunjukkan pesawat naik ke ketinggian sekitar 5.000 kaki sebelum akhirnya jatuh ke laut. Ketinggian terakhir pesawat tercatat pada 3.650 kaki dan kecepatannya telah meningkat menjadi 345 knot.

Kecelakaan ini adalah yang pertama yang melibatkan Boeing 737 MAX yang merupakan versi terbaru yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar. Jet Boeing 737 MAX pertama kali diperkenalkan pada 2017. ¦ ed: satria kartika yudha

*******

Riwayat Kecelakaan Pesawat Lion Air

14 Januari 2002

Nomor penerbangan: JT 386 (Pekanbaru-Batam)

Kejadian: Gagal lepas landas dan terperosok di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau.

Korban: Tujuh penumpang luka-luka dan patah tulang.

30 November 2004

Nomor penerbangan: Lion Air JT 538 (Jakarta- Solo (transit)-Surabaya),

Kejadian: Tergelincir ke permakaman umum saat ingin mendarat di Bandara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah.

Korban: 26 orang meninggal.

13 April 2013

Nomor penerbangan: JT 904 (Bandung-Denpasar)

Kejadian: Gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Pesawat jatuh di Pantai Segara yang berjarak 10 meter dari landasan pacu. Badan pesawat terbelah dua.

Korban: Tidak ada.

24 April 2015

Nomor penerbangan: JT 303 (Kualanamu-Jakarta)

Kejadian: Ekor pesawat rusak dan terdengar bunyi ledakan saat hendak lepas landas di Bandara Kualanamu, Medan.

Korban: Beberapa penumpang cedera karena panik saat berusaha menyelamatkan diri.

29 April 2018

Nomor penerbangan: JT 892 (Makassar-Gorontalo)

Kejadian: Tergelincir ketika mendarat di Bandara Jalaluddin Tantu, Gorontalo, akibat hujan lebat.

Korban: Tidak ada.

29 Oktober 2018

Nomor penerbangan: JT 610 (Jakarta-Pangkal Pinang)

Kejadian: Hilang kontak dan terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Korban: Masih dalam tahap evakuasi.

Sumber: Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement