REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - - Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono, Senin (29/10), mengatakan imbauan yang beredar di media sosial terkait penculik anak adalah berita bohong (hoax). Informasi yang beredar itu mencatut Polda Metro Jaya sebagai pihak yang mengumumkan adanya penculikan anak.
Informasi itu juga berisi permintaan kepada masyarakat mewaspadai penculik di kampung-kampung yang menyamar sebagai penjual, ibu hamil, pengemis, orang gila, dan om telolet.
"Kami sudah konfirmasi ke Polda Metro Jaya. POLRI tidak pernah memberikan informasi-informasi yang meresahkan masyarakat seperti itu," katanya.
Dia juga mencontohkan isu yang sempat viral di media sosial tentang penculikan di Ciputat, dan telah diklarifikasi oleh Kapolsek setempat sebagai berita bohong.
"Kami berharap masyarakat lebih bijak dalam menyikapi setiap informasi di media sosial. Tidak perlu panik, namun tetap waspada," ujarnya.
Menurutnya hal penting yang harus dilakukan bersama dalam mencegah penculikan adalah lebih peka terhadap keamanan lingkungan di sekitar tempat tinggal, serta segera melapor ke polisi bila menemukan hal yang mencurigakan.
Dia juga meminta pihak sekolah agar lebih ketat menjaga keamanan di lingkungan sekolah, termasuk memantau para siswanya.
"Jika ada informasi terkait keamanan dan ketertiban masyarakat, bisa menghubungi SMS Centre Polda Gorontalo 08114011985," ungkapnya.
Masyarakat juga dapat memanfaatkan akun medsos Facebook Humas Polda Gorontalo atau Grup Facebook dengan nama akun Quick Respon Polda Gorontalo.
Sebelumnya, informasi terkait penculikan yang mencatut Polda Metro Jaya tersebut beredar di medsos dan meresahkan sejumlah orang tua.
"Kami panik, karena informasi itu juga disertai dengan foto-foto korban penculikan maupun penculik. Katanya sudah ada kejadian di Kotamobagu, ada juga di Jawa," kata salah seorang warga di Kota Gorontalo, Soni Karim.