Senin 29 Oct 2018 18:50 WIB

Potongan Bangku, Pakaian, Hingga Serpihan Pesawat di Laut

Di malam hari pencarian terus dilakukan dengan sistem sonar.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Indira Rezkisari
Benda-benda yang ditemukan dalam pencarian puing Lion Air JT 610, Senin (29/10).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Benda-benda yang ditemukan dalam pencarian puing Lion Air JT 610, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan masih melakukan penyisiran di tempat diduga jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, tepatnya di sekitar perairan Tanjung Karawang, utara Pulau Jawa. Hasil penyisiran menemukan sejumlah debris atau potongan bagian pesawat dan potongan tubuh manusia.

Republika.co.id ikut melakukan penyisiran di daerah tempat diduga jatuhnya pesawat penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang itu. Penyisiran dilakukan bersama salah satu dari lima kapal Direktorat Polairud, yakni Kapal Kutilang yang bertolak mulai dari Markas Direktorat Polairud, Priok, Jakarta Utara.

Baca Juga

Kapal Kutilang menjadi seperti posko sementara untuk kapal kapal kecil Polair yang turut melakukan pencarian. Sesampainya di perairan Karawang, perjalanan harus dilanjutkan dengan kapal kecil untuk memudahkan manuver di antara kapal-kapal lain yang melakukan penyisiran.

Buih-buih putih mulai tampak di permukaan birunya perairan Karawang. Buih-buih itu sekilas tampak seperti lapisan plastik tipis, mengambang di permukaan.

Sampai di lokasi diduga jatuhnya pesawat, sekitar pukul 16.00 WIB, Senin (29/10), hilir mudik personel dari berbagai elemen Polri, TNI, dan SAR tampak bahu-membahu melakukan pencarian. Teriakan personel dari kapal demi kapal saling bersahutan.

Julianto menuturkan, ditemukan pula sejumlah benda dan potongan tubuh yang dikumpulkan di Kapal Basudewa milik Basarnas. Di sekitar benda tersebut, bau menyengat pun langsung menusuk hidung. Tampak di antaranya pakaian, potongan bangku penumpang, properti pesawat, serta sejumlah bagian tubuh.

Potongan tubuh dan properti tersebut, menurut Kepala Operasi Kantor SAR Jakarta Made Oka, ditemukan di permukaan air laut. Made menjelaskan, penyisiran dilakukan melalui penyelaman oleh personel khusus hingga pukul 17.00 WIB. Pada petang menuju malam, pencarian dilakukan dengan sistem sonar.

"Kita cari terus, dengan menyelam," kata Made di lokasi, Senin (29/10).

Made mengatakan, sejak pagi sekitar pukul 08.40 WIB, empat kapal SAR sudah bersiaga. Satu kapal, yakni Asa Jaya menyatakan sebagai saksi yang melihat jatuhnya kapal dalam radius 1 mil laut. Tim pun melakukan pencarian, bergabung bersama tim Dinas Perhubungan, TNI AL, Polairud Polri yang datang.

Hingga Senin pukul 16.00 WIB, bagian tubuh yang ditemukan dimasukkan dalam kantong-kantong mayat. "Kita satukan di kapal SAR, kita bawa ke posko utama di Tanjung Priok, sudah lima kantong potongan tubuh dibawa," ujar Made Oka.

Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi yang juga turut berada di tempat kejadian menuturkan, pihaknya telah menurunkan berat enam kapal yang langsung bersinergi bersama kapal dari Mabes Polri, Basarnas, TNI, dan elemen lainnya. Agung menuturkan, seluruh pihak sudah bersepakat, setiap temuan akan dikumpulkan di kapal Basarnas.

"Disepakati kalau ada temuan barang atau korban ke Tanjung Priok, lalu kalau jenazah atau tubuh dilanjutkan ke RS Polri untuk diidentifikasi," kata Agung menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement