Senin 29 Oct 2018 12:43 WIB

Jokowi Bawakan Puisi Tentang Laut di Forum Dunia

Dalam puisinya Jokowi menekankan pentingnya laut

Joko Widodo
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawakan puisi tentang laut dalam pidatonya pada acara pembukaan Our Ocean Conference (OOC) 2018 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10). Dalam puisinya, Jokowi menekankan pentingnya laut.

"Saya sadar bahwa bangsa kami adalah bangsa bahari. Wilayah air kami lebih besar daripada darat. Wilayah air di dunia lebih besar dari wilayah darat," ujar Presiden Jokowi dalam pidatonya.

Baca Juga

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan fakta bahwa lebih dari 90 persen dari total perdagangan dunia dilakukan melalui jalur laut. Selain itu, lebih dari 60 persen hasil produksi minyak dunia didistribusikan melalui jalur laut.

"Tidak hanya itu. Ratusan juta hidup bergantung pada sektor perikanan dan rantai pasoknya. Itulah gambaran pentingnya laut bagi kita dan umat manusia," ucapnya.

Presiden Jokowi pun menutup pidatonya pada acara pembukaan OOC dengan suatu pidato tentang laut, yakni sebagai berikut. "Jangan lagi punggungi lautmu, tataplah dia, rangkullah dia dengan hatimu. Jadikan dia sahabatmu, sahabat yang akan memberi kehidupan untuk kamu, untuk cucu mu, untuk cicit mu," ujar Jokowi.

"Laut bukan menjadi pemecah, laut adalah pemersatu, pemersatu jarak antara darat, pemersatu berbagai peradaban anak manusia. Laut harus menjadi samudera kesejahteraan. Laut harus menjadi samudera perdamaian," lanjutnya.

"Rawat dan cintailah lautmu, samuderamu, laut adalah masa depanmu. Our ocean, our future our ocean, our legacy," ucap Presiden Jokowi.

Perhelatan Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, 29-30 Oktober 2018 merupakan ajang penting bagi pemerintah Indonesia.

Indonesia dipercaya untuk menjadi negara pertama di Asia yang melaksanakan Our Ocean Conference kelima ini. Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia dipandang mampu dalam memperjuangkan isu kedaulatan dan hak laut, baik melalui diplomasi maritim maupun kebijakan dalam negeri.

Dengan menjadi tuan rumah OOC 2018, Indonesia akan menunjukkan kepemimpinan di bidang kelautan dan perikanan, terutama dalam menangani ancaman terhadap laut Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement