REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pameran seni instalasi ‘Wave of Tomorrow’ yang sedang berlangsung 19-28 Oktober 2018 di Gedung Tribrata, Jalan Wijaya, Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Pameran seni instalasi ini ramai dikunjungi penonton terutama para generasi muda milenial.
Tampak, banyak anak muda mengantri panjang di depan box ticket KiosTix yang dipajang di depan pintu masuk pameran. “Dengan harga tiket Rp 50 ribu di hari kerja, dan Rp 100 ribu di akhir pekan. Penontonnya sangat ramai sekali,” ujar Andhika Soetalaksana, Vice President Sales dan Partnership KiosTix, dalam siaran persnya, Ahad (28/10).
Melihat antusiasme penonton yang mendatangi pameran, Andhika Soetalaksana, mengatakan kagum dengan respon para milenial yang tampak akrab dengan berbagai obyek seni.
“Ini untuk pertama kalinya KiosTix diminta untuk ikut mengelola manajemen ticketing sebuah pameran seni instalasi. Dan tidak menyangka ternyata penontonnya sangat ramai dan antusias. Ini menunjukkan pameran seni instalasi tidak lagi semata sebagai event budaya, tetapi juga event yang sangat diminati dan dikonsumsi,” ujar Andhika Soetalaksana.
Diadakan oleh Level 7 sebagai event organizer dan Balai Project sebagai konsultan seni, pameran Wave of Tomorrow menampilkan karya dari 6 kreator yakni Nonotak, Sembilan Matahari, Maika Collective, Ageless Galaxy, Rebellionik, dan Kinara Darma x Modulight. Ada 9 modul dipamerkan
Nonotak merupakan nama kreatif dari kolaborasi artis Perancis Noemi Schipfer dan arsitek Jepang Takami Nakamoto menampilkan modul berjudul Wave ke dalam pameran ini. Sebuah karya kreatif yang menggunakan cahaya sebagai modul gelombang, ini karya Nonotak yang baru sekali dipamerkan di ajang Wave of Tomorrow Indonesia.
Modul yang paling menarik perhatian penonton, yakni Constellation Neverland karya Sembilan Matahari. Yakni sebuah modul yang menggambarkan hujan salju di negeri dingin. Menggunakan kapas sebagai awan, dan benang-benang putih sebagai gambaran hujan, dan ditambah dengan sistem lighting dan audio yang super untuk menciptakan efek storm di musim salju. Modul ini menawarkan situasi yang dingin mencekam dan menarik sekali.
Selain itu, masih banyak modul seni instalasi lain yang menarik dinikmati. Seperti Ageless Galaxy yang menggambarkan kehidupan di angkasa luar. Modul Kinara Darma menampilkan seni membaca puisi digabungkan teknologi kreatif.
Melalui perangkat audio visual, puisi-puisi Kinara Darma akan terbaca penuh nada pesimis jika dibaca dari atas ke bawah, namun akan bernada optimis jika dibaca dari bawah ke atas.
Selain pameran modul karya seni instalasi, Wave of Tomorrow diisi pertunjukkan musik musisi terkenal seperti Maliq & D’ Essentials, The Groove, Glenn Fredly, Potret, dan lain-lain.
“Pertunjukan pameran seni instalasi masih jarang diadakan di Jakarta. Dengan suksesnya pameran ini, rencananya penyelenggara akan mengadakan lagi pada tahun depan,” kata Andhika Soetalaksana.
KiosTix merupakan perusahaan berpengalaman menangani event-event besar seperti Asian Games 2018 dan Soundrenaline. Telah menangani lebih dari 2 juta penjualan tiket dan 300 event.
Sampai akhir tahun nanti, beberapa event yang digarap oleh KiosTix diantaranya yakni Wave of Tomorrow, Pianotainment, Next's Cup 2018, Press The Button: Berdendang Bergoyang, Whisky Live Jakarta, Kenny G Concert, Indonesian CG Heroes, God Bless Live in Concert, dan Trilogy Festival di Bulan November. Di penghujung tahun, Kiostix menyediakan tiket pertunjukan “Bunga Untuk Mira” yang akan digelar pada 22-23 Desember 2018.
Selain itu, saat ini juga sedang menangani penjualan tiket berbagai pertunjukan besar di Jakarta dan Bali yang dapat diakses melalui laman www.kiostix.com.