Kamis 25 Oct 2018 18:21 WIB

LIPI Dorong Penguatan Infrastruktur Metrologi

Kewenangan uji pengukuran dan kalibrasi saat ini dilimpahkan ke pemkab/pemkot..

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
The 5th ASEAN Expert Group on Metrology (EGM) meeting, International Symposium, Metrology Sosialization and Calibration Workshop di Alana Hotel and Convention Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
The 5th ASEAN Expert Group on Metrology (EGM) meeting, International Symposium, Metrology Sosialization and Calibration Workshop di Alana Hotel and Convention Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar The 5th ASEAN Expert Group on Metrology (EGM) meeting, International Symposium, Metrology Sosialization and Calibration Workshop. Kegiatan dihadiri instansi-instansi metrologi nasional negara-negara ASEAN.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan pasar tunggal yang membuka peluang-peluang bisnis baru bagi warga negara ASEAN. Sebab, akan ada aliran bebas dari, untuk, dan oleh ASEAN.

Salah satu elemen terpenting integrasi regional dan pengembangan pertumbuhan ekonomi ASEAN tidak lain membangun dan menyelaraskan standar pengukuran dan kalibarsi. Utamanya, kepada alat-alat produksi barang dan jasa.

Expert Group on Metrology (EGM) untuk ASEAN sendiri telah terbentuk, terdiri dari institusi-institusi metrologi nasional negara-negara ASEAN. Kehadirannya untuk mengetahuai kesiapan infrastruktur metrologi di ASEAN.

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Mego Pinandito mengatakan, pembentukan MEA sebenarnya sudah memungkinkan negara-negara ASEAN menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain. Khususnya, di seluruh Asia Tenggara.

Tapi, ia mengingatkan, kompetisi justru akan semakin ketat, dan Indonesia dituntut mampu menghadapi pasar barang, jasa dan tenaga kerja yang lebih global. Keikutsertaan Indonesia dalam MEA membawa tanggung jawab tersebut.

"Selain laju peningkatan ekspor dan impor, tantangan yang dihadapi Indonesia bukan hanya persaingan dengan negara sesama ASEAN, tapi negara di luar ASEAN seperti Cina dan India," kata Mego, di Alana Hotel Yogyakarta, Kamis (25/10).

Ia mengingatkan, MEA yang telah diterapkan sejak 2016 perlu dikawal ketat pemerintah. Tujuannya, demi bisa memastikan kalau MEA dapat mendukung pembangunan ekonomi nasional di Indonesia.

LIPI sendiri menjadi rujukan kalibrasi laboratorium pengujian dan laboratorum kalibrasi yang ada di Indonesia. Pusat Penelitian Metrologi LIPI, menghadirkan pelayanan jasa kalibrasi kepada masyarakat.

Khususnya, untuk alat-alat ukur kelas industri dengan lingkup kalibrasi mekanik, dan thermo elektrik. Mulai dari dimensi, kelistrikan, massa, akustik, getaran, waktu, suhu, tekanan, hingga kelembapan.

LIPI turut melakukan uji banding antar laboratorium untuk mengevaluasi kinerja laboratorium pengujian dan kalibrasi terhadap kriteria yang telah ditetapkan sesuai kompetensinya masing-masing.

Sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, kewenangan uji pengukuran dan kalibrasi saat ini dilimpahkan ke pemkab/pemkot. Itu sebagai usaha peningkatan potensi daerah.

Untuk itu, Mego merasa kegiatan-kegiatan sosialisasi serupa sangat penting dilakukan sebagai sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman. Sekaligus, forum untuk para pemegang kebijakan infrastruktur metrologi.

Utamanya, lanjut Mego, dalam memberikan pemahaman dan informasi terkait pelaksanaan infrastruktur. Karenanya, kegiatan turut diisi lokakarya kalibrasi bagi para praktisi, dan pengujian untuk memperkaya pengetahuan teknis.

"Dipaparkan sejauh mana kesiapan infrastruktur metrologi yang ada di Indonesia dan ASEAN untuk berperan dalam daya saing perekonomian," ujar Mego.

Kegiatan sendiri dihadiri tidak kurang 150 peserta-peserta yang memiliki beragam latar belakang. Mulai dari elemen industri, laboratorium kalibrasi, laboratorium pengujian, dan pemerintah daerah.

Hadir Chairman of ASEAN Expert Group on Metrology (EGM) Liew Yun Fook, Direktur Metrologi Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Rusmin Amin, dan pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Harsoyo Sabarman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement