REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Menjelang musim penghujan ini, warga yang tinggal di 12 wilayah kecamatan Kabupaten Cilacap, diminta untuk lebih waspada. Hal ini mengingat ke-12 wilayah tersebut merupakan wilayah yang masuk kategori rawan lingsor.
"Wilayah yang rawan longsor ini kebanyakan berada di wilayah Cilacap bagian barat. Antara lain seperti di Kecamatan Kesugihan, Jeruklegi, Kawunganten, Gandrungmangu, Sidareja, Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja, Dayeuhluhur, Cipari, dan Bantarsari," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Kodirin, Selasa (23/10).
Meski demikian dia menyebutkan, tidak seluruh desa di 12 kecamatan tersebut yang masuk wilayah rawan longsor. Melainkan, desa-desa atau lokasi yang berada di wilayah perbukitan. "Dari pendataan yang kami lakukan, ada 58 desa yang berada di wilayah perbukitan. Seluruhnya masuk daerah rawan longsor," kata dia.
Dia menyebutkan, kewaspadaan warga terhadap bencana ini perlu ditingkatkan mengingat hujan diperkirakan akan langsung turun lebat, tanpa diawali hujan ringan. "Lahan yang kering kerontang karena kemarau kemudian disiram hujan lebat, akan memiliki potensi longsor yang tinggi," katanya.
Terkait hal ini, Kodirin mengaku pihak BPBD sudah secara terus menerus melakukan sosialisasi mengenai bahaya longsor yang mungkin terjadi dan juga masalah mitigasi bencana. ''Kita juga telah membentuk desa tangguh bencana. Harapannya, saat ada kemungkinan bencana longsor, masyarakat telah siap menyelamatkan diri atau melakukan evakuasi secara mandiri,'' katanya.
Dia juga menyebutkanBPBD telah membuat jalur evakuasi agar masyarakat masyarakat tidak bingung bila terjadi bencana. "Secara berkala, BPBD dan masyarakat tangguh bencana melakukan mitigasi bencana dengan cara simulasi," kata dia.