REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Universitas Muhammadiyah Yogyakakarta (UMY) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya. Salah satunya dengan menerapkan Horizontal Blended Learning System.
Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Sukamta menjelaskan, sistem ini merupakan penggabungan antara sistem pembelajaran secara offline dengan online. Sistem ini secara resmi diterapkan di UMY sejak 10 September 2018 lalu. Namun, percobaannya telah dilakukan sejak 2017.
"Kalau percobaannya sudah sejak tahun lalu, tapi belum resmi kita launching. Kita yang dipayungi SK (Surat Keputusan) Rektor itu baru tahun ini," kata Sukamta di Sportorium UMY, Bantul, DIY, Sabtu (20/10).
Sementara itu, untuk sistem pembelajaran secara online sendiri diterapkan sebesar 40 persen. Untuk sistem pembelajaran secara offline-nya diterapkan sebesar 60 persen dari seluruh pertemuan antara mahasiswa dengan dosen.
Penerapan tersebut diberlakukan guna menunjang pendidikan yang berkualitas. Sehingga, pertemuan antara mahasiswa dan dosen juga dapat diefektifkan saat di luar kawasan kampus.
Saat ini, penerapan sistem tersebut masih terus dilakukan peningkatan. Sebab, belum semua mata kuliah yang diterapkan Horizontal Blended Learning System ini.
Ia mengatakan, baru 323 mata kuliah dari 1.900 lebih program studi di UMY yang diterapkan sistem tersebut. Ia pun menargetkan, pada 2021 nanti seluruh program studi di UMY dapat diterapkan sistem ini.
Hal tersebut tentu dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di UMY. Terlebih, saat ini telah memasuki revolusi industri 4.0 yang dipenuhi dengan perkembangan internet yang diikuti dengan munculnya berbagai teknologi baru.
"Anak-anak yang kita didik itu anak-anak millenial. Jadi harus menyesuaikan dengan kondisi mereka. Mereka pegangnya HP, laptop, kita harus mengikuti perkembangan zaman, apa lagi sudah masuk ke area revolusi industri ke 4. Kita harus menyesuaikan," ujarnya.