Senin 22 Oct 2018 14:03 WIB

Polisi Buru Anggota JAD di Sumatra Bagian Utara

Perburuan ini dilakukan setelah penangkapan dua terduga teroris

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Esthi Maharani
Polisi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian melakukan pengejaran terhadap anggota Jaringan Teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Sumatra Bagian Utara. Perburuan itu menyusul dilakukannya penangkapan dua terduga teroris pada Kamis (18/10) lalu.

"Jaringan sudah di-mapping (dipetakan), Detasemen Khusus 88 Antiteror maupun Polda sumut terus melakukan pengejaran kelompok tersebut yang ada di wilayah Medan, Aceh dan beberapa wilayah dilakukan pengejaran," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, Senin (22/10).

Pasca-penangkapan dan penembakan terduga teroris di Tanjung Balai, Sumatra Utara, pada Kamis (18/10) lalu, Polisi memperkirakan adanya sejumlah orang yang menjadi anggota JAD di wilayah tersebut. Sehingga, polisi masih terus melakukan pemantauan.

Pemantauan ini juga sebagai tindakan pencegahan dari Satgas antiteror yang tersebar di polda - polda. "Kita terus melakukan pengejaran pengejaran polisi akan bertindak secara progresif, kita juga mengantisipasi setiap aksi yang dilakukan kelompok tersebut," ucap Dedi Prasetyo.

Dedi menambahkan, bukan hanya di Sumatra, petugas secara umum melakukan pengawasan pada seluruh jaringan terduga teroris. Petugas mengklarifikasi jaringan menjadi beberapa lapis, yakni anggota aktif, anggota pasif atau sel tidur, lalu simpatisan.

Anggota aktif dan pasif bisa saja langsung ditangkap petugas. Sementara untuk simpatisan, Polri meminta kerja sama masyarakat agar jangan sampai terbawa pengaruh radikal lebih jauh. "Kelompok simpatisan ini merupakan pekerjaan seluruh anak bangsa agar tidak menganut paham radikal," kata Dedi menambahkan.

Sebelumnya, polisi menembak mati dua terduga teroris anggota JAD Hendry Syahli (26 tahun) dan Rival Alwis (22 tahun) di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Kamis (18/10) lantaran dianggap melawan. Sempat terjadi kejar-kejaran dan baku tembak antara petugas dan terduga teroris. Namun, terduga teroris akhirnya dilumpuhkan setelah beberapa kali melawan.

Para pelaku menyimpan senjata rakitan dan bom pipa yang dipersiapkan untuk bom bunuh diri. Selain itu, diamankan pula sejumlah senjata tajam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement