REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak warganya untuk berupaya menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak, baik di sekolah maupun di rumah. Menurutnya, hal ini penting dilakukan untuk mencegah sekaligus melindungi anak-anak dari tindak kejahatan yang dilakukan predator anak.
Risma menyampaikan, perlindungan ekstra kepada anak-anak dari predator yang ingin menyakiti fisik dan jasmani mereka sangat penting dan menjadi perhatian utamanya. “Gol-nya, seluruh anak-anak mendapat perlindungan dengan cara menciptakan lingkungan yang sehat,” ujar Risma di Surabaya, Senin (22/10).
Terkait proteksi, Risma mengaku Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya. Diantaranya melakukan tes kesehatan psikis kepada beberapa anak di sekolah-sekolah, beberapa waktu lalu. Tujuannya, mengetahui anak-anak yang pernah disakiti fisik maupun jasmaninya.
Pemkot Surabaya juga menurutnya telah memberikan sosialisasi kepada anak-anak akan bahaya orang asing yang sebenarnya ingin mencederai masa depan mereka. “Kalau tidak di tes psikis akan mengalami trauma dan itu sangat berbahaya,” ujar Risma.
Menurutnya, apabila anak-anak yang pernah menjadi korban pelecehan tidak segera ditangani, maka itu akan mempengaruhi saraf ingatan mereka yang terus menerus terekam dalam ingatannya seumur hidup. Bahkan, lanjut dia, anak-anak tersebut nantinya bisa berubah menjadi pelaku.
“Maka dari itu saya panggil psikolog untuk menghapus memori traumatik yang jelek itu agar sembuhnya bisa lebih cepat,” kata perempuan kelahiran Kediri tersebut.
Upaya lain yang dilakukan adalah dengan memasang kamera di sekolah-sekolah untuk mencegah aksi predator. Langkah-langkah ini, lanjut Risma, akan terus dipantau dan kembangkan di lingkungan sekolah.