Ahad 21 Oct 2018 19:43 WIB

Sandiaga: Semoga Lahir Legenda Baru Seperti Gombloh

Karya Gombloh masih dikenang dan menjadi penyemangat, terutama lagu Kebyar-Kebyar.

Cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mendoakan semoga lahir legenda-legenda baru di Indonesia seperti Gombloh. Sandiaga menyebut Gombloh sebagai pejuang ekonomi kreatif.

"Sejak lahir hingga wafat, Gombloh mampu menginspirasi bangsa ini dan beliau adalah pejuang ekonomi kreatif," ujar Sandiaga di sela berziarah ke makam Gombloh di Tempat Pemakaman Umum Tembok Surabaya, Ahad (21/10).

Menurut dia, selama hidupnya Gombloh banyak melahirkan karya berkualitas. Bahkan setelah wafat, karya-karyanya masih dikenang dan selalu menjadi penyemangat, terutama lagu berjudul 'Kebyar-Kebyar' yang sampai sekarang selalu dikumandangkan di banyak acara.

Menurut Sandiaga, lagu tersebut sangat membangkitkan gelora siapapun masyarakat yang mendengarnya. Lagu itu bermakna sebagai ajakan agar rakyat selalu berjuang dalam membangun ekonomi, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

"Terlebih, segmen ekonomi kreatif menjadi fokus dan bidikan Prabowo-Sandiaga, sehingga rakyat lebih sejahtera," ucap mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu.

Gombloh yang memiliki nama asli Soedjarwoto Soemarsono merupakan seniman Indonesia kelahiran Jombang, Jawa Timur. Ia wafat di usia 40 tahun dan dimakamkan di TPU Tembok Surabaya.

Selain Kebyar-Kebyar, beberapa lagu balada yang diciptakan Gombloh, antara lain Berita Cuaca, Doa Seorang Pelacur, Kilang-Kilang, Nyanyi Anak Seorang Pencuri, Selamat Pagi Kotaku, termasuk lagu bertema nasionalisme, seperti Dewa Ruci, Pesan Buat Negeriku, dan BK.

Sebelum berziarah ke makam Gombloh, Sandiaga Uno juga menyempatkan ziarah ke makam pencipta lambang NU, KH Ridlwan Abdullah, di tempat pemakaman umum yang sama. Menurut dia, sosok KH Ridlwan sangat penting bagi NU, karena mampu menciptakan lambang yang filosofinya sangat toleran dan membuktikan bahwa Islam adalah agama "Rahmatan Lil'alamin".

Lambang bola dunia, lanjut dia, merupakan simbol bahwa NU adalah organisasi untuk semua golongan, menjadi panutan dan merupakan organisasi yang kerap dijadikan referensi untuk mencari sejarah Islam. "Dari lambang saja sudah memperlihatkan bahwa NU itu mempersatukan dan menyebarkan pesan damai," katanya.

Pemilihan Presiden digelar pada 17 April 2019 akan diikuti dua pasangan capres-cawapres, masing-masing Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di nomor urut 01 dan nomor urut 02 adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement