REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mendorong setiap kelurahan melahirkan penghafal Alquran atau hafiz dan hafizah. Mulai dari kategori satu juz hingga 30 juz.
Wali Kota Bandung Oded M Danial bertekad mencetak 1.000 hafiz di setiap kelurahan. Hal ini dinilainya sejalan dengan visinya membangun Bandung yang agamis. "Targetnya lima tahun ke depan, ada 1.000 hafiz dan hafizah di setiap kelurahan," kata Oded seperti dalam siaran persnya, Ahad (21/10).
Oded mengatakan banyaknya hafiz akan membuat sumber daya manusia di Kota Bandung lebih berkualitas. Apalagi Alquran ialah petunjuk hidup yang diberikan oleh Allah SWT. "Kenapa ini dilakukan? Saya punya keyakinan, jika Kota Bandung dihuni oleh manusia yang mencintai Alquran, Insya Allah Rahmat Allah akan selalu turun di Kota Bandung," tuturnya.
Menurut Oded, program tersebut masih seiring dengan visinya mewujudkan Kota Bandung yang agamis. Dengan beberapa program Pemkot Bandung, ia ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menghadiri majelis untuk menambah ilmu dan aktif di program Bersatu (Berjamaah Shalat Tepat Waktu).
Untuk menyukseskan program tersebut, Pemkot Bandung telah mengadakan pelatihan bagi masyarakat Kota Bandung yang ingin menjadi hafiz dan hafizah. Pelatihnya pun akan disebar ke kewilayahan. "Sekarang kita sudah menyeleksi, ada 300 pelatih untuk disebar ke Kewilayahan. Mereka nantinya akan memberikan pelatihan bagi masyarakat. Insya Allah ke depannya akan ada kebijakan sebagai penguat," ujarnya.
Ia menjelaskan, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu produktif dan berbuat baik. Di samping beriman dan beribadah kepada Allah SWT, umat Islam wajib membangun prestasi-prestasi kebaikan.
Oleh karenanya, Oded akan terus mendorong masyarakat Kota Bandung agar produktif dalam berbagai hal. Salah satunya juga mengelola sampah. Perilaku ini juga dinilainya sebagai salah satu sikap positif yang diamanatkan dalam ajaran Islam. "Saya akan terus mendorong semua lapisan masyarakat agar produktif. Seperti contoh dalam mengelola sampah. Mengelola sampah bukan hanya tugas Pemerintah. Kita sebagai yang memproduksi sampah, harus ada tanggung jawab moral," tutur Oded.