Jumat 19 Oct 2018 19:38 WIB

Perkuat Permuseuman, Kemenko PMK Terbitkan Buku

Buku ini diharapkan dapat membuat Gerakan Cinta Museum kembali bangkit.

Peluncuran buku Mugalemon di Museum Seni dan Keramik, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (19/10) sore.
Foto: Kemenko PMK
Peluncuran buku Mugalemon di Museum Seni dan Keramik, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (19/10) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum sesungguhnya telah menjadi salah satu wadah yang memiliki peranan penting dalam memperkenalkan keunikan dan keberagaman warisan budaya bagi masyarakat dan bangsa. Museum juga menyimpan sejarah masyarakat dan bangsa, serta jejak masa lalu, untuk menghadirkan memori kolektif.

Oleh karena itu, peran museum sangat strategis dalam mendefinisikan identitas dan kemajuan suatu bangsa. Salah satu cara untuk memberikan pemahaman kepada pengunjung akan identitas dan kemajuan tersebut adalah melalui rekonstruksi memori kolektif.

Dengan demikian, museum sebagai institusi pendidikan, pelestarian dan pemajuan budaya berperan strategis dalam membentuk identitas dan jati diri masyarakat dan bangsa Indonesia.

 

Dalam rangka mendukung upaya pengembangan permuseuman sekaligus masih dalam rangkaian peringatan Hari Museum Nasional setiap tanggal 12 Oktober, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada 2018, menerbitkan Buku Seri Permuseuman Indonesia.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Tahun 2017 lalu dengan diterbitkannya buku “Pesona Museum” di Kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Selanjutnya, pada Tahun 2018, Kemenko PMK kembali menerbitkan buku bertajuk Mugalemon "Museum, Galeri dan Monumen” Jakarta.

Kegiatan penerbitan buku selanjutnya akan diupayakan setiap tahun sehingga dokumentasi keberadaan museum-museum di Provinsi atau Kabupaten/Kota lainnya tersedia dengan baik dan lengkap. Penerbitan buku ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenko PMK dengan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) yang mewadahi 18 Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) di Indonesia.

 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Kemedikbud, Gubernur DKI Jakarta, Asosiasi Museum Indonesia (AMI) dan Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) DKI Jakarta Paramita Jaya atas kerjasamanya dalam penerbitan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat dan menjadi sumber informasi untuk mengetahui peran dan kondisi Museum, Galeri dan Monumen Jakarta serta menjadi salah satu tujuan destinasi wisata edukasi berbasis budaya,” kata Deputi bidang Koordinasi Kebudayaan, Kemenko PMK, Nyoman Shuida, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Deputi Warisan Budaya, Pamuji Lestari, dalam acara peluncuran buku di Museum Seni dan Keramik, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (19/10) sore.

Ia menambahkan, buku ini adalah buku tentang museum yang milenial. Jadi semua kalangan bisa membacanya dan semoga disebarluaskan. Pamuji berharap ke depan, Gerakan Cinta Museum bangkit kembali.

photo
Peluncuran buku Mugalemon di Museum Seni dan Keramik, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (19/10) sore.

Kemenko PMK dan Kemendikbud sejauh ini sudah membuat payung hukum tentang Hari Museum Indonesia. Pamuji mengatak gencar mengimbau para kepala daerah untuk membuat kebijakan kunjungan ke museum untuk para siswa sekolah.

"Kami juga turut mendorong Kemendikbud agar ditetapkan Hari Wayang Nasional,” kata Pamuji lagi seperti dalam siaran persnya.

Acara dihadiri oleh Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; AMI dan AMIDA DKI Jakarta; para Penggiat dan Pecinta Museum; dan media massa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement