REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Eropa Meeting ke-12 di Brussel, Belgia. Dalam pertemuan tersebut, Jusuf Kalla menyampaikan rasa terimakasih kepada Jepang atas bantuan yang diberikan untuk gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.
"Saya juga berterima kasih atas bantuan Jepang di Palu," ujar Jusuf Kalla dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Jumat (19/10).
Sebelumnya, Pemerintah Jepang telah mengirimkan Japan Disaster Relief (JDR) Self-Defense Unit ke Indonesia untuk menyalurkan bantuan melalui transportasi udara. JDR Self-Defense Unit merupakan lembaga yang dibentuk Jepang untuk membantu negara-negara yang mengalami bencana alam.
Jusuf Kalla mengatakan, PM Abe sempat menanyakan bantuan apa lagi yang dibutuhkan untuk penanganan paska bencana di Sulawesi Tengah. Jusuf Kalla menyampaikan, Pemerintah Indonesia akan fokus untuk melakukan rehabilitasi terlebih dahulu.
"Berapa yang dibutuhkan oleh Indonesia? Saya bilang nanti setelah rehabilitasi kita lihat lagi," katanya.
Selain bantuan dari Pemerintah Jepang, ada juga bantuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang menyalurkan 500 tenda, 20 alat pemurnian air (water purifiers), 80 generator, dan 20 ribu flokulan (zat yang mendorong penggumpalan partikel, terutama yang digunakan untuk mengolah air limbah). Adapun nilai total bantuan tersebu mencapai Rp 3 miliar.
Perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia yang tergabung dalam kelompok Jakarta Japan Club juga ikut menyalurkan bantuannya melalui Palang Merah Indonesia (PMI), dan organisasi resmi lainnya. Jumlah total donasi tersebut mencapai lebih dari Rp 5 miliar per 4 Oktober 2018.