REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Harian Republika menyerahkan donasi bantuan dari para pembaca untuk Koperasi Tani Maju Bersama korban gempa di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyerahan bantuan senilai Rp 250 juta diserahkan secara langsung oleh Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi yang didampingi Manajer Pengembangan Daerah Republika Indra Wisnu kepada Ketua Koperasi Tani Maju Bersama, Artim Yahya di Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Rabu (17/10).
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, bantuan yang diserahkan merupakan donasi dari para pembaca Republika yang ingin berkontribusi dalam meringankan beban warga terdampak gempa.
"Ini amanat yang diberikan para pembaca untuk korban musibah di Lombok. Kita berharap bantuan ini manfaatnya bisa terasa untuk jangka panjang," ujar Irfan.
Irfan mengatakan, pemberian bantuan sengaja baru diserahkan saat ini, karena biasanya saat masa-masa awal bencana begitu banyak bantuan berdatangan. Acapkali jumlah bantuan akan terus mengalami penurunan begitu berjalannya waktu.
"Ini alasan kami baru datang sekarang, agar bantuan yang diberikan pembaca bisa dimanfaatkan untuk hal-hal produktif. Mudah-mudahan bantuan ini bisa menggairahkan lagi dan membangkitkan perekonomian," lanjutnya.
Ketua Koperasi Tani Maju Bersama, Artim Yahya menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan para pembaca Republika. "Saya mewakili pengurus koperasi mengucapkan terina kasih kepasa Republika yang membantu kami," kata Artim.
Artim yang juga Tokoh Perubahan 2016 menyampaikan, 90 persen dari total anggota koperasi yang sebanyak 853 anggota terdampak gempa, dengan 11 anggota koperasi meninggal dunia karena gempa.
"Mudah-mudahan dengan dana ini kami bisa manfatkan untuk kepentingan angota dan dimanfaatkan untuk benahi fasilitas yang ada, terutama fasilitas kami yang rusak," ucapnya.
Selain itu, Artim mengatakan, dana bantuan juga akan dimanfaatkan untuk pengadaan bibit agar petani bisa kembali menanam dan dimanfaatkan untuk menambah modal koperasi supaya bisa menggerakan ekonomi kembali.
"Karena dengan ada gempa, otomatis ekonomi lumpuh. Terima kasih atas bantuannya para pembaca Republika, semoga menjadi amal ibadah bagi kita semua," kata Artim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
