Rabu 17 Oct 2018 14:35 WIB

Bekas Tembakan Ditemukan di Ruang Fraksi Demokrat dan PAN

Bekas tembakan ditemukan di ruangan Totok Daryanto dan Vivi Sumantri Jayabaya.

Kondisi ruangan Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya yang diduga ditembak. Nampak peluru tembus dinding dan melubangi lemari di ruangan yang berada di lantai 10, Gedung Nusantara 1 DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Kondisi ruangan Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya yang diduga ditembak. Nampak peluru tembus dinding dan melubangi lemari di ruangan yang berada di lantai 10, Gedung Nusantara 1 DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bekas dugaan penembakan peluru salah sasaran ditemukan pada dua lokasi yaitu di ruangan anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan anggota Fraksi PAN Totok Daryanto. Ruangan Vivi berada lantai 10 nomor 1008 dan ruangan Totok berada di lantai 20 nomor 2003, kedua ruangan tersebut di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen.

"Dan yang di tempat saya itu pelurunya tidak masuk ke ruangan, namun kena besi penyekat kaca itu," kata Totok Daryanto saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (17/10).

Totok menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mencari selongsong pelurunya. Dia mengatakan, dirinya diberitahukan stafnya terkait adanya dugaan bekas penembakan itu pada Rabu (17/10) pagi, karena dirinya baru sampai Indonesia setelah pulang dari luar negeri.

"Tidak ada masalah, itu peristiwa dua hari lalu," ujarnya.

Totok berharap kepolisian dapat mengungkap peristiwa tersebut secara transparan sehingga dapat diketahui latar belakang kejadian tersebut. Sebelumnya, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI Didik Mukrianto membenarkan adanya bekas penembakan di salah satu ruangan anggota Fraksi Demokrat yaitu Vivi Sumantri Jayabaya.

"Hari ini kami dapat laporan dari staf anggota kami di ruangan Vivi ada peluru nyasar," kata Didik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan peristiwa bekas peluru nyasar itu baru diketahui pada Selasa (16/10) dan hari ini (17/10) meminta Kepolisian untuk menginvestigasi. Menurut dia, ketika peristiwa peluru nyasar pada Senin (15/10), ruangan Vivi dalam keadaan kosong dan baru diketahui ada bekas penembakan pada Selasa (16/10).

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, hari ini melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian atau olah tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa anggota polisi terlihat memasuki ruang kerja Totok. Proses olah TKP diketahui berlangsung selama satu jam dan baru berakhir sekitar pukul 13.50 WIB.

Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad juga ikut mengecek keadaan di dua lantar tersebut. Ia mengatakan, kerusakan pertama ditemukan di ruang Totok pada pukul 11.30 WIB. Berselang lima menit kemudian, peluru ditemukan di ruang kerja Vivi.

"(Lantai 20) ini memang sudut dari lapangan tembak memang pas, tapi karena lebih tinggi lantai 20 jadi dia (peluru) nggak tembus. Jadi cuma kaca retak lalu kemudian pelurunya jatuh," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (17/10).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement