REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengajak para calon legislatif yang masuk bursa Pemilihan Umum 2019 untuk bertarung dengan rekam jejak. Bukan politik uang dan cara-cara curang.
Hal itu dia sampaikan dalam sosialisasi Pemilu 2019 yang digelar KPU setempat di Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (16/10). "Untuk bisa dipilih caleg harus punya rekam jejak, yang bisa menjadi referensi untuk dipilih. Mari bertarung rekam jejak dan gagasan untuk dipilih dalam pemilu legislatif tahun 2019," kata Bupati Emil Dardak.
Menurut dia, kebaikan Kabupaten Trenggalek dipengaruhi juga dengan siapa yang terpilih menjadi anggota legislatif nantinya. "Politik bukanlah godaan, melainkan panggilan dari hati untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, dengan menjadi wakil masyarakat yang bermartabat," kata Wagub Jatim terpilih ini.
Emil Dardak juga mengimbau kepada calon anggota DPRD Trenggalek yang hadir dalam sosialisasi untuk memilih jalur politik jangan untuk mencari kekayaan. "Kaya dari mana, malah justru teman saya yang sukses dan kaya mundur dari jalur politik," katanya.
Suami Arumi Bachsin ini maupun Pemkab Trenggalek sangat mendukung suksesnya pesta demokrasi yang akan diselenggarakan pada 2019 mendatang. Emil bahkan rela menunda seluruh agenda yang ada untuk bisa hadir sebagai bentuk dukungan terhadap pemilihan anggota legislatif yang bermartabat ke depan.
Sosialisasi Pemilu 2019 oleh KPU Trenggalek yang digelar di Hall Majapahit Hotel Hayam Wuruk Kota Trenggalek ini diikuti oleh seluruh calon anggota DPRD Trenggalek. Kesempatan itu digunakan Ketua KPUD Trenggalek Suripto untuk mengajak para caleg berperan aktif dalam mendorong tingginya partisipasi pemilih.
"Gunakan hak suara anda karena kenaikan kebutuhan pokok, kenaikan harga BBM dan masih banyak yang lainnya diputuskan melalui keputusan politik," ujarnya.
Menurut Suripto, pemilu di Indonesia merupakan pemilihan umum yang paling besar dan paling rumit di dunia. "The biggest and complicated election. Coba bayangkan, dalam Pemilu 2019 nanti masyarakat akan menggunakan hak suaranya untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten," katanya.
Dalam pemilihan anggota legislatif di Kabupaten Trenggalek, terbagi dalam empat daerah pemilihan. Daerah pemilihan itu tersebar di 14 kecamatan, 157 desa, dan sebanyak 408 calon legislatif yang memperebutkan 45 kursi.
Dalam sosialisasi tahapan Pemilu 2019 tersebut, KPUD Trenggalek menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten. Salah satunya adalah Kasi Intel Kejaksaan Negeri Trenggalek, Moch Taufiq yang menjelaskan secara gamblang mengenai beberapa aspek hukum terkait sengketa pemilu. Begitu juga hal-hal yang melanggar hukum dalam jalannya pesta demokrasi.
Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo mengajak kepada seluruh pemilik suara untuk menyelenggarakan pemilu yang aman, tertib dan damai. "Jadilah pemilih cerdas, yang tidak mau untuk dibenturkan untuk salah satu kepentingan politik saja," kata Didit.
Kapolres Trenggalek bersama Kodim telah memetakan potensi-potensi kerawanan yang bisa terjadi. Hal tersebut karena jumlah kursi yang diperebutkan hanya 45 kursi sehingga sangat timpang dengan jumlah peminatnya yang cukup banyak.