Selasa 16 Oct 2018 12:24 WIB

Hasto: Keunggulan Jokowi-Ma’ruf Berasal dari Rakyat

Jokowi-Ma'ruf berbeda dengan Prabowo-Sandiaga yang lahir di kalangan elite.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keunggulan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin adalah berasal dari masyarakat biasa. Hal itu tidak dimiliki oleh pasangan capres-cawapres lainnya.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres nomor urut 1, Hasto Kristiyanto, mengatakan Jokowi adalah sosok pemimpin dari kalangan rakyat biasa. KH Ma'ruf Amin juga dari rakyat biasa yang sangat kental dengan tradisi ulama dan sangat dekat dengan umatnya. 

“Melalui pasangan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf ini, rakyat bisa merasakan pentingnya kesetaraan antara pemimpin dan rakyatnya," kata Hasto di Jakarta, Selasa (16/10).

Menurut Hasto, berbeda dengan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga S Uno yang lahir di kalangan elite. Ia mengatakan meski mencoba hadir di antara ibu-ibu di pasar-pasar tradisional, tetap terasa jarak antara Sandiaga dan rakyat biasa.

"Apa pun alasannya, Pak Sandi kan sosok pengusaha yang kaya. Apalagi, Pak Prabowo dengan preferensi orang tua maupun mertuanya," kata Hasto.

Ditinjau dari legitimasi kepemimpinan, menurut Hasto, Jokowi-Ma’ruf telah berproses berjenjang dari bawah di tengah masyarakat. Menurut dia, Joko Widodo meniti karier bermula dari wali kota, kemudian gubernur, hingga menjadi Presiden RI, semuanya diraih karena prestasi. 

"Pengalaman Pak Jokowi inilah yang menjadi inspirasi bagi ratusan juta warga Indonesia,” kata Hasto.

Hasto mengatakan pengalaman Jokowi membuat ratusan juta warga Indonesia percaya bahwa dari kalangan mereka rakyat biasa bisa lahir seorang pemimpin. Melalui Jokowi, ia menambahkan, mereka bisa bermimpi bahwa pemimpin bisa lahir dari kalangan mereka sendiri. 

“Inilah alasan fundamental yang hidup di batin rakyat bahwa Jokowi adalah kita," katanya pula.

Hasto mengatakan, rakyat Indonesia merasa dekat dengan pemimpin yang berasal dari kalangan mereka sendiri dan mengekspresikan suara rakyat. Ia menambahkan bukan calon pemimpin yang cara kampanyenya meniru gaya kebarat-baratan.

"Terbukti kepemimpinan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf yang orisinal menjadi role-model kepemimpinan rakyat kebanyakan, tanpa modal kapital berlebihan," katanya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement