Selasa 16 Oct 2018 00:05 WIB

Soal Kampanye Negatif, Pengamat: PKS Terapkan Gaya Agresif

Pengamat menilai PKS menerapkan gaya agresif di pemilu serentak 2019.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan sejumlah petinggi PKS menghadiri Konsolidasi Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata Depok, Ahad (14/10).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan sejumlah petinggi PKS menghadiri Konsolidasi Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata Depok, Ahad (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang melancarkan cara yang agresif untuk menyelamatkan partai di Pemilu Serentak 2019, khususnya di Pemilihan Legislatif (Pileg). Cara agresif ini kemudian diformalkan oleh Presiden PKS Sohibul Iman.

"Perintah secara resmi dari seorang ketua partai politik, itu artinya PKS menerapkan gaya yang agresif terhadap seluruh partai politik lain. Jadi ini perintah yang diformalkan oleh presiden partai," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (15/10).

Rico mengatakan, kampanye negatif harus didasarkan pada data dan fakta yang akurat dan tidak sampai menjelek-jelekan, memfitnah atau bahkan menciptakan informasi yang hoaks. Kampanye negatif akan menjadi wajar dan sehat, menurut dia, ketika dilakukan dengan benar.

"Kita akan lihat ke depan, semua sepak terjang negatif tentang partai lain atau capres lain itu berarti sumbernya bisa dari PKS, kan begitu," tutur dia.

PKS menggelar Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawwa Barat, Ahad (14/10). Di dalam sambutannya Sohibul mempersilakan kader PKS untuk melakukan kampanye negatif.

"Silakan antum masuk ke negative campaign, cukup 20 persen," kata Sohibul di hadapan calon anggota legislatif PKS yang hadir di dalam konsolidasi tersebut.

Sohibul menjelaskan, kampanye negatif yang dimaksud adalah kampanye dengan mengangkat kelemahan lawan yang disertai dengan fakta. "Itu namanya negatif campaigne, itu boleh. sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya," ujarnya.

Kendati memperbolehkan melakukan kampanye negatif, PKS justru tidak memperbolehkan kadernya untuk melakukan kampanye hitam. Menurutnya hal tersebut adalah bentuk fitnah. "Kita tidak ada toleransi, 0 persen kepada fitnah atau kampanye hitam," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement