REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pemeriksaan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak berhenti hanya pada Amien Rais. Pada Senin (15/10) siang, Wakil Ketua BPN Nanik S Deyang menjalani proses pemeriksaan sebagai saksi kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
Meski begitu, tak terlihat pengawalan ramai oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 seperti ketika Amien diperiksa pada Rabu (10/10). Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan, tak semua anggota BPN akan dikawal oleh banyak massa.
"Ada yang dikawal oleh sedikit orang, ada yang banyak orang. Hanya jumlahnya yang kita atur," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (15/10).
Menurut dia, pengawalan yang mengerahkan sekitar 500 orang dilakukan untuk Amien Rais karena Anggota Dewan Pembina BPN itu merupakan tokoh bangsa. Selain itu, Amien merupakan Ketua Dewan Penasihat PA 212.
Slamet menambahkan, ada upaya kriminalisasi kepada Amien Rais. Karena itu, pihaknya mengerahkan massa hingga ratusan.
"Sama lah ketika ulama seperti ulama Zulkifli Ali juga kita kawal, Gus Nur kita kawal, Habib Rizieq juga dulu kita kawal. Jadi ada beberapa pertimbangan tersendiri lah," ujar dia.
Ihwal pemanggilan Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak pada Selasa (16/10), Slamet belum mengetahui kabar teraebut. Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim hukum dan BPN jika membutuhkan pengawalan.
"Saya malah belum tahu kalau mas Dahnil dipanggil besok. Mas Dahnil belum ngasih tahu. Nanti kita kondisikan dengan tim hukum dan tim sukses lainnya," kata dia.