Senin 15 Oct 2018 15:49 WIB

Pesan Buya Syafi'i untuk KH Ma'ruf Jika Terpilih

KH Ma'ruf banyak menerima saran dari tokoh senior Muhammadiyah itu.

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin (kedua kiri) bersama Tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif (kedua kanan) berjabat tangan seusai pertemuan keduanya di Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (15/10).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin (kedua kiri) bersama Tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif (kedua kanan) berjabat tangan seusai pertemuan keduanya di Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma’ruf Amin mengunjungi kediaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi'i Ma'arif di Sleman, Senin (15/10) siang. Dalam silaturahim itu, Buya Syafi'i berpesan kepada Kiai Ma'ruf jika nanti terpilih sebagai Wapres periode 2019-2022.

Kiai Ma’ruf mengatakan, dirinya merupakan sahabat Buya Syafii sejak lama. Belakangan, kedua tokoh itu juga sama-sama duduk di Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Hari ini, siang ini saya bersilahturahim ke Buya Syafii Ma'arif. Beliau ini sahabat dekat saya, kebetulan bersama-sama di BPIP. Sama-sama anggota BPIP, cuma karena saya jadi cawapres, maka saya harus mundur dari BPIP. Itu aturannya,” ujar Kiai Ma’ruf dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (15/10).

Ketua nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengatakan, banyak hal yang dibahas dalam pertemuannya dengan Buya Syafi'i. Dia mengaku juga menerima saran dari tokoh senior Muhammadiyah tersebut.

“Beliau memberikan kepada saya banyak hal. Karena saya memang meminta beliau memberikan saran pendapat. Kalau, ini kalau, terpilih menjadi calon wakil presiden, akan saya jadi bahan pertimbangan di mana saya bersama Pak Jokowi mengelola negara,” ucap Ma’ruf.

Selain itu, kata Kiai Ma’ruf, sahabatnya itu juga mengingatkan bahwa untuk menjadi wakil presiden itu harus mempedulikan seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya satu kelompok. Karena itu, Buya Syafi'i berpesan kepada Kiai Ma’ruf agar kelak jika terpilih menjadi wapres tetap menjaga kemajemukan.

“Walaupun bukan pendukung, katakan misalnya rival politik, tetap kita berlakukan yang sama. Dan juga harus merawat kemajemukan bangsa ini. Jangan sampai ada kelompok-kelompok yang didiskriminasi, tidak diberikan pelayanan. Itu saya kira sangat penting untuk menjaga dan merawat,” kata Kiai Ma’ruf menirukan pesan Buya Syafii.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement