REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Kapal Kelas I Kenavigasian KN Yefyus milik Distrik Navigasi Kelas I Sorong, Jumat (12/10) pukul 08.10 WIT menuju Pelabuhan Donggala. Kapal ini membawa peralatan untuk pemasangan berthing facility atau fasilitas sandar milik PT Pertamina (Persero) yang akan dijadikan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Donggala.
Seperti diketahui, dermaga TBBM yang lama telah hancur akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang menerjang wilayah Palu-Donggala pada 28 September 2018 lalu. “Bapak Dirjen Perhubungan Laut meminta kami untuk menindaklanjuti surat dari Direktorat Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) untuk membantu pengangkutan peralatan pemasangan fasilitas sandar milik PT Pertamina,” ujar Kadisnav Kelas I Sorong, Marasabessy Haekal Dachlan, di Sorong, Jumat (12/10).
Dia mengatakan, jika TBBM di Donggala sudah dapat beroperasi secara normal, maka akan memperlancar pasokan bahan bakar minyak ke Donggala dan sekitarnya. Kata dia, pascabencana, kebutuhan BBM masyarakat di Donggala sangat tinggi.
Di samping itu, lanjut Haekal, KN Yefyus juga mengangkut bantuan kemanusiaan sebanyak 2 (dua) kontainer yang dimuat dalam palka kapal. Adapun bantuan kemanusiaan tersebut berasal dari masyarakat Sorong Raya yang dikoordinir dan disalurkan melalui Kantor KSOP Kelas I Sorong.
“Direncanakan kapal KN Yefyus akan tiba di Donggala pada Senin 15 Oktober 2018. Untuk itu, kami terus melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut di lokasi Donggala untuk mengatur penerimaan sekaligus pendistribusiannya ke pos-pos resmi yang disediakan pemerintah,” ujarnya.
Sebagai informasi, kapal KN Yefyus merupakan Kapal Kelas I Kenavigasian yang dibangun di galangan kapal PT Palindo Marine Batam dengan anggaran multiyears tahun anggaran 2016-2017. Kapal yang digunakan untuk mendukung tugas kenavigasian pada Distrik Navigasi Kelas I Sorong ini memiliki spesifikasi panjang 60 meter, lebar 12 meter, tinggi 4,7 meter, kecepatan 15 knot dan jarak jelajah kapal hingga 4.000 Nautical Mile.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo mengatakan, hingga saat ini seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut baik yang di Kantor Pusat maupun di UPT, terus melakukan bantuan kemanusiaan melalui posko-posko di masing-masing wilayah.
"Tadi pagi kapal kenavigasian KN KUNYIT milik Distrik Navigasi Banjarmasin sandar di pelabuhan Donggala pada pukul 9.45 WITA dengan membawa bantuan berupa beras, mi instan, air mineral, pakaian bekas, tenda, popok bayi sebanyak kurang lebih 16,620 potong dan relawan sebanyak 11 orang," ujar dia dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, di Jakarta.
Menurutnya, bantuan terus berdatangan silih berganti dengan mengunakan kapal sebagai sarana transportasi melalui Pelabuhan Pantoloan dan Donggala meskipun pelayanan kepada masyarakat tidak dapat maksimal mengingat kerusakan yang terjadi di Pelabuhan Pantoloan dan Donggala akibat gempa beberapa waktu lalu.
"Kami telah menerjunkan tim dari Pusat tepatnya dari Direktorat Kepelabuhanan untuk melakukan pengecekan kerusakan di Pelabuhan Pantoloan, Donggala, Wani, Ogoamas dan Pasang Kayu agar dapat diprediksi berapa biaya perbaikannya hingga pelayanan di Pelabuhan tersebut kembali normal," tutur Agus.