Jumat 12 Oct 2018 13:41 WIB

Gubernur NTB Undang Warga ke Pendopo Setiap Jumat Pagi

Zul-Rohmi mempersilakan warga datang bersilaturahmi dan menyampaikan aspirasi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Gubernur NTB Zulkieflimansyah atau Bang Zul menggelar Jumpa Bang Zul untuk seluruh warga NTB di Kantor Pemprov NTB, Jumat (12/10).
Foto: Muhammad Nursyamsyi / Republika
Gubernur NTB Zulkieflimansyah atau Bang Zul menggelar Jumpa Bang Zul untuk seluruh warga NTB di Kantor Pemprov NTB, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Nuansa baru coba ditampilkan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah, dalam memberikan akses informasi dan silaturahmi kepada warganya. Zul-Rohmi membuat gebrakan baru dengan program Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi di Pendopo Gubernur NTB yang mulai dilakukan pada Jumat (12/10) pagi. Nantinya, Zul dan Rohmi akan selalu menyempatkan diri bersilaturahmi dengan warga setiap Jumat pagi.

Dalam program ini, Zul dan Rohmi mempersilakan warga NTB untuk datang bersilaturahmi dan menyampaikan aspirasi. Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, sejak pertama menjabat sebagai gubernur, banyak sekali masyarakat dari berbagai elemen ingin bersilaturahmi dengannya. Dia berharap adanya program ini mampu menjawab keinginan warga untuk bisa bersilaturahmi dan menyampaikan langsung aspirasinya. Program ini terinspirasi dari yang sudah dilakukan pemerintah daerah lain di Indonesia.

"Karena masih baru jadi masih sedikit, tapi harus dipersiapkan juga ke depan kalau misal ribuan yang datang," ujar Zul.

photo
Gubernur NTB Zulkieflimansyah atau Bang Zul menggelar Jumpa Bang Zul untuk seluruh warga NTB di Kantor Pemprov NTB, Jumat (12/10). (Muhammad Nursyamsyi / Republika)

Zul mengaku senang mendengar curahan hati setiap warga. Menurutnya, warga membutuhkan didengar oleh setiap para pemimpinnya. "Mereka didengar sudah senang apalagi kalau ada hal-hal yang bisa dikongkritkan bisa diselesaikan. Inilah tempat masyarakat merasa punya pemimpin dan pemimpin yang hadir di tengah mereka," kata Zul.

Warga yang datang dari berbagai latar belakang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya kepada Zul. Bukhari Muslim misalnya. Lulusan Sarjana Hukum UIN Mataram yang kini tengah merintis usaha peternakan Lele dan Itik mengeluhkan sulitnya mendapatkan akses permodalan dari perbankan.

"Saya minta Pak Gubernur membantu memberikan akses kepada kami yang pengangguran ini dan sedang berupaya untuk menjadi pengusaha," ujar Bukhari.

Ia juga mempertanyakan kebijakan Zul-Rohmi yang memberikan beasiswa bagi mahasiswa NTB kuliah di luar negeri. "Soal beasiswa keluar negeri itu hasilnya nanti apa, jangan sampai pulang jadi pengangguran," lanjutnya.

Warga lainnya, Baiq Huriani yang bekerja sebagai pasukan kuning mengaku belum mendapat bantuan. Rumahnya yang berada di Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, roboh akibat gempa.

"Sekarang saya tinggal di pengungsian, dan tidak pernah mendapat bantuan apa-apa," kata Huriani.

Warga Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Kasrina mengaku sengaja datang ke halaman kantor Pemprov NTB untuk menyampaikan keluhan warga Wera tentang kondisi jalan di kampungnya.

"Sejak kecil, kita belum pernah menikmati jalan mulus, kondisi jalan di sana berkerikil dan berlubang. Saya mengajar dan berapa kali jatuh, anak-anak SD juga. Perbincangan di sana hanya tentang impian kapan jalan dibenahi, mungkin bisa jadi prioritas karena sudah puluhan tahun kami memimpikan hal ini," keluh Kasrina.

Muhammad Nursyamsyi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement