REPUBLIKA.CO.ID, PALU --Jumlah aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah tercatat meninggal dunia hingga Kamis (11/10), sebanyak 24 orang. Korban didominasi guru sekolah. Satu orang pegawi juga masih hilang.
Selain itu, 13 orang pegawai harian lepas (PHL) juga dinyatakan meninggal dunia, yang didominasi oleh pegawai Satpol PP. Kemudian, sebanyak 16 orang PHL masih dinyatakan hilang.
Sementara itu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat hingga Kamis (11/10), sebanyak 36 orang ASN lingkup pemprov dinyatakan meninggal dunia.
Kepala BKD Sulteng Zubair mengatakan data itu berdasarkan daftar hadir dari 48 organisasi perangkat daerah (OPD), namun 28 OPD yang melaporkan adanya ASN menjadi korban.
"Kami sudah menghubungi para Kepala OPD untuk segera menugaskan para kasubag kepegawaian agar mendata para ASN yang menjadi korban bencana," jelas Zubair.
Baca juga, Gempa Situbondo Punya Kemiripan dengan Gempa Lombok.
Sehubungan dengan asuransi pensiun, kata dia, Pemprov Sulteng telah bekerja sama dengan PT Taspen dan akan memproses kebutuhan ASN yang meninggal akibat bencana dan sesegera mungkin akan membayarkan dana Taspen tersebut.
"PPihak keluarga yang menjadi korban melapor ke BKD disertai data tertulis untuk kebutuhan pengusulan pensiun ke BKN. Terkait dengan surat keputusan baik saat pengangkatan pegawai sampai meninggal dunia, datanya ada di BKD, karena kita punya data digitalnya," jelas Zubair.