REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melaporkan, jumlah korban meninggal terdampak bencana di Sulawesi Tengah mencapai 2.073 orang. Jumlah ini bertambah 28 korban dari sehari sebelumnya sebanyak 2.045.
"Dampak gempa dan tsunami sampai dengan Kamis (10/10) pukul 13.00 WIB tercatat korban meninggal dunia mencapai 2.073," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (11/10).
Sutopo merinci sebaran korban meninggal dunia itu di empat wilayah Sulawesi Tengah dan satu wilayah di Sulawesi Barat. Ia menyebut Kota Palu menjadi daerah terdampak paling parah dengan korban meninggal dunia sebanyak 1.663 orang. Sementara, Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasangkayu (Sulbar) 1 orang.
Ia juga mengatakan, seluruh korban itu telah dimakamkan. Dengan rincian 994 jenazah dimakamkan secara massal dan pemakaman keluarga sebanyak 1.079 jenazah. "Pemakaman massal 994 jenazah, 1.079 jenazah dimakamkan keluarga masing-masing," kata Sutopo.
Sementara itu, BNPB mencatat korban luka berat mencapai 2.549 orang dan 8.130 orang mengalami luka ringan. Pengungsi terdampak gempa, tsunami, dan likuifaksi sebanyak 87.725 orang. Terdiri dari 78.994 pengungsi yang berada di 112 titik di Sulawesi Tengah dan 8.731 orang di luar Sulteng.
"Ada juga korban hilang sebanyak 680 orang yang terdiri dari 652 orang di Kota Palu, 12 orang di Sigi, 14 di Donggala, dan 8 orang di Parigi Moutong," tutur Sutopo.