Rabu 10 Oct 2018 22:00 WIB

XL Berikan Ratusan Ponsel Pintar untuk Komunikasi di NTB

Zul berharap Pemprov NTB lebih mudah menerima laporan dari kepala desa.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Foto udara bangunan rumah warga korban bencana gempa bumi di Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (1/10).
Foto: ANTARA FOTO
Foto udara bangunan rumah warga korban bencana gempa bumi di Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan, camat dan kepala desa serta kepala lurah di wilayah terdampak peranan penting dalam proses penanganan bencana. Terlebih dalam masa pemulihan yang sedang dilakukan saat ini.

Zul menilai, dalam upaya penanganan pascabencana, komunikasi sering menjadi masalah. Ia berkaca pada beberapa bencana yang terjadi di Indonesia. Peran serta komunikasi menjadi elemen penting dalam penanganan bencana.

Oleh karena itu, Pemprov NTB telah membentuk pusat komando atau command center (CC) untuk memudahkan proses makses data secara realtime.

"Pemerintah Provinsi (NTB) harus punya info yang lengkap dan up to date langsung dari daerah terdampak," ujar Zul saat menerima bantuan ratusan telepon pintar dan kartu internet dari PT XL Axiata di Kantor Pemprov NTB, Rabu (10/10).

Zul mengharapkan Pemprov NTB akan lebih mudah menerima laporan dari kepala desa, camat, hingga kepala sekolah yang diberikan fasilitas telepon pintar dan paket internet gratis selama satu tahun.

"Laporan yang diterima nanti bukan hanya berupa laporan secara tertulis maupun lisan, namun juga bisa dikirim dalam bentuk foto maupun video," lanjutnya.

Ia berharap, segala perkembangan yang terjadi di lapangan secara rutin bisa dipantau setiap sore melalui CC. Kata dia, data dan laporan itu nantinya akan menjadi bahan evaluasi.

Direktur Telnologi PT XL Axiata, Yessie D Yosetya mengatakan, XL yang dikenal sebagai salah satu provider dengan jumlah pelanggan di NTB yang mencapai 90 persen menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya Pemprov NTB dalam proses pemulihan kondisi pascabencana.

Ia merinci jumlah bantuan yang diberikan meliputi 285 telepon pintar yang dilengkapi paket bebas internet selama satu tahun.

"Kami akan semaksimal mungkin mendukung. Kami juga akan terus berupaya memelihara pasokan jaringan telekomunikasi untuk mempermudah perkembangan informasi yang diperlukan pemerintah daerah," kata Yessie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement