REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan prajurit TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa Bumi Nusa Tenggara Barat (NTB) dialihtugaskan ke Sulawesi Tengah (Sulteng). Setidaknya ada 220 prajurit beserta materiil dan perlengkapannya yang bergeser dari NTB ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulteng.
Semua itu diangkut menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Lampung-540 dan KRI Teluk Cirebon-543. Mereka semua berangkat ke Pelabuhan Makassar dari Dermaga Lembar, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, NTB, pada Senin (8/10).
Panglima Kogasgabpad Lombok, Mayjen TNI Madsuni, menjelaskan, tujuan dari pengalihan tugas ini tak lain adalah untuk membantu percepatan proses pembersihan dampak bencana di Sulteng. Selain pasukan dan perlengkapannya, bantuan pakaian layak pakai dan 50 buah tandin air dengan kapasifas tampung 500 kg juga turut dikirimkan.
“Untuk pembersihan di Lombok sudah hampir selesai dan saat ini sebagian pasukan diperbantukan ke Sulteng untuk memperkuat pasukan yang ada di sana," jelas Madsuni dalam keterangan pers yang Republika terima, Senin (8/10).
Prajurit TNI yang dialihtugaskan itu terdiri dari 200 personel Batalyon Zeni Tempur 8/Sakti Mandra Guna, 13 personel Batalyon Zeni Konstruksi 13/Karya Etmaka, lima personel Korps Zeni Pasulan Marinir-1, dan dua personel Batalyon Pembekalan dan Angkufan 1/Tri Bhakti Yudha Kostrad.
Sedangkan alat berat yang dibawa, antara lain satu unit dozer D 65 25 ton, satu dozer D 53, 1 exavator Pc 200, satu exavator Pc 130, dua truk NPS, satu mobil Triton, satu truk tangki pengangkut air dan empat motor KLX dinas.