Senin 08 Oct 2018 16:56 WIB

Mengintip Menu Makan Siang Delegasi IMF-WB Bali

Tiga kuliner yang jadi menu makan siang antara lain rendang, satai dan nasi goreng

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Peserta dan delegasi Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali bisa menikmati kuliner Nusantara di sejumlah booth Festival Makanan Indonesia (Indonesian Food Festival) di Taman Jepun, BNDCC, Nusa Dua.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Peserta dan delegasi Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali bisa menikmati kuliner Nusantara di sejumlah booth Festival Makanan Indonesia (Indonesian Food Festival) di Taman Jepun, BNDCC, Nusa Dua.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Tiga dari lima kuliner nasional Indonesia versi Kementerian Pariwisata menjadi sajian makan siang peserta dan delegasi selama Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia 2018 di Bali. Ketiganya adalah rendang, satai, dan nasi goreng.

Makanan-makanan tersebut dapat dijumpai di stan-stan Festival Makanan Indonesia (Indonesia Food Festival) yang berada di area Taman Jepun, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Pada pembukaan hari pertama pertemuan tahunan dua lembaga ekonomi terbesar di dunia ini, peserta dan delegasi mulai berkunjung dan menikmati sajian kuliner Nusantara.

Baca Juga

photo
Peserta dan delegasi Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali bisa menikmati kuliner Nusantara di sejumlah booth Festival Makanan Indonesia (Indonesian Food Festival) di Taman Jepun, BNDCC, Nusa Dua.

Festival berlangsung setiap hari, mulai pukul 11.00 WITA hingga 17.00 WITA. Chef Rachman Syah dari manajemen BNDCC mengatakan ada delapan booth makanan, terdiri dari lima booth makanan tradisional dan tiga booth makanan internasional, yaitu Italia, India, dan Jepang.

"Ada Nasi Goreng Jawa dan Bakmi Goreng Tek-Tek, Nasi Campur Bali, Nasi Padang, Grilled Seafood Jimbaran, dan aneka satai, seperti satai kambing, satai ayam, dan satai sapi. Khusus menu internasional, ada spageti, pasta, yakiniku, dan rice bowl," kata Chef Rachman dijumpai Republika.co.id, Senin (8/10).

Nasi Padang, sebut Chef Rachman salah satu makanan favorit delegasi mengingat rendang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia. Pilihan lainnya adalah ayam pop disajikan dengan samba lado hijau, sambal khas Sumatra Barat dan gulai daun singkong.

photo
Peserta dan delegasi Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali bisa menikmati kuliner Nusantara di sejumlah booth Festival Makanan Indonesia (Indonesian Food Festival) di Taman Jepun, BNDCC, Nusa Dua.

Nasi Campur Bali berisi nasi, satai lilit, jukut urap, telur, dan ayam suwir menjadi menu lokal yang tak kalah lezat. Grilled Seafood Jimbaran berisi ikan, cumi, dan udang siap memuaskan lidah pecinta seafood. "Panitia konsentrasi hingga ke penyajian yang ramah lingkungan. Jadi, kami memakai kotak makan berbahan kertas. Konsepnya grab and go," ujarnya.

Seluruh makanan tersebut bisa dengan kisaran harga Rp 95-110 ribu atau sekitar 6,5-8 dolar AS. Peserta dan delegasi yang ingin makan siang di lokasi bisa duduk di empat saung dan lima gazebo yang tersedia di lokasi.

Chef Rachman mengatakan pemilihan menu sudah dilakukan beberapa bulan sebelum pelaksanaan pertemuan akbar tersebut. Luhut Binsar Panjaitan selaku Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia beberapa kali mencicipi menu saat July Mission, August Mission, dan September Mission dalam rangkaian persiapan menuju hari-H pertemuan di Bali.

Industri kuliner berkontribusi cukup besar untuk ekonomi kreatif. Kementerian Pariwisata memperkirakan 30-40 persen pengeluaran rata-rata wisatawan dialokasikan untuk makan. Agenda IMF-Bank Dunia di Bali harapannya bisa membawa kuliner Indonesia semakin mendunia mengingat ajang ini dihadiri sekitar 35 ribu delegasi dari 189 negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement