Senin 08 Oct 2018 00:02 WIB

Sempat Padam, Hutan di Gunung Ciremai Kembali Terbakar

Kondisi itu menyebabkan luas lahan yang terbakar menjadi bertambah luas

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Hazliansyah
Api membakar kawasan hutan pinus di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (3/10).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Api membakar kawasan hutan pinus di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan yang sempat dinyatakan padam, kini kembali terbakar. Kondisi itu menyebabkan luas lahan yang terbakar menjadi bertambah luas.

Kebakaran yang pertama kali terjadi pada Ahad (30/9) di kawasan tersebut, sempat dinyatakan padam pada Kamis (4/10) malam. Namun setelah itu, titik api kembali ditemukan dan menyebar dengan cepat.

Hingga Ahad (7/10) pukul 18.00 WIB, dua titik api masih terlihat menyala di Blok Cikole pada ketinggian 845 Mdpl di atas Situ Lurah Kebun Raya Kuningan (KRK).

"Pemadaman titik api di Blok Cikole di atas Situ Lurah KRK masih dilaksanakan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Ahad (7/10).

Agus mengatakan, kendala dalam pemadaman api adalah kondisi medan yang berbukit, dengan dominasi tumbuhan alang-alang dan perdu yang mengering. Ditambah lagi, kondisi lahannya yang berbatu dan arah angin yang berubah-ubah.

Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, kawasan hutan TNGC yang terbakar sementara diperkirakan seluas 600 hektare. Sedangkan kawasan KRK yang terbakar, diperkirakan sekitar 19 hektare.

Seperti diketahui, api pertama kali diduga berasal dari Blok Erpah, Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan,  Ahad (30/9) pukul 12.00 WIB. Api kemudian menyebar dengan cepat hingga merembet ke kawasan KRK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement