REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Jumlah korban yang meninggal dunia dalam musibah gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, hingga Ahad pukul 17.00 Wita tercatat mencapai 1.944 orang.
Kepala Penerangan Komando Tugas Gabungan Terpadu Sulawesi Tengah Kolonel Inf. Muh Thohir menjelaskan bahwa 815 jenazah korban bencana dikubur secara massal di Poboya, 35 jenazah dikubur massal di Pantoloan, dan 1.059 jenazah telah dimakamkan oleh keluarga masing-masing.
Selain itu ada 35 jenazah korban yang dimakamkan di Donggala dan delapan jenazah yang dimakamkan di Biromaru, Kabupaten Sigi. Sementara jumlah korban luka-luka tercatat 2.549 orang, korban hilang 683 orang, dan jumlah pengungsi 74.444 orang. Bencana juga menyebabkan 65.733 rumah rusak.
Baca juga, Hampir 90 Persen SPBU Palu-Donggala Beroperasi.
"Upaya terus dilakukan oleh aparat TNI dan instansi terkait untuk mencari dan mengevakuasi korban," ujar Thohir, yang juga Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka.
Upaya pencarian dan evakuasi antara lain dilakukan oleh Satgas Yonif Para Raiders 431/SSP Kostrad, yang berhasil mengevakuasi 20 mayat di Kelurahan Petobo, salah satu wilayah terisolir,
Dansatgas Bencana Alam Satuan Yonif Para Raider 431/SSP Kostrad Mayor Inf AA Geda Rama menyebutkan timnya juga berusaha mengevakuasi korban di Desa Jono Oge di Kabupaten Sigi, yang juga terisolir.
Desa itu terdampak likuifaksi, tanahnya berubah menjadi lumpur karena sendimen yang kaya air terguncang hebat akibat gempa. Prajurit Yonif PR 431/SSP yang berkekuatan 250 orang fokus melakukan pencarian korban dan pembersihan bangunan yang porak poranda.