REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak sepakat dengan hasil survei Saiful Mujani Research & Conslulting (SMRC) yang menyebut calon wakil presiden (cawapres) tidak memengaruhi elektabilitas pasangan calon. Kehadiran Sandiaga Uno diyakini bakal memberikan dampak pada elektabilitas Prabowo untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Juru bicara BPN Viva Yoga Mauladi mengatakan, cawapres memiliki efek elektoral yang signifikan pada pasangan calon. Menurut dia, salah satu pertimbangan pemilihan cawapres tak lain adalah memiliki elektabilitas yang tinggi.
Ia mengingatkan, di antara dua pasangan calon, penentuan cawapres ditetapkan dengan drama dan kejutan. Hal itu menandakan, calon presiden, baik Prabowo maupun Joko Widodo (Jokowi), sangat memperhatikan kualitas cawapresnya.
Kendati demikian, ia mengapresiasi survei yang dilakukan SMRC. Pasalnya, survei merupakan produk akademis karena didasari dengan metode ilmiah. Ia yakin, metode yang dilakukan itu bisa dipertanggungjawabkan.
Jubir Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Viva Yoga Mauladi (kiri) bersama Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan (tengah) dan Jubir Capres dan Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Andy Budiman (kanan) menjadi narasumber dalam Rilis Survei Nasional Elektabilitas Capres: Pengalaman Menjelang Hari H (2004-2019) di Jakarta, Ahad (7/10). (Antara)
Menurut dia, hasil yang menunjukan cawapres belum signifikan pengaruhi elektabilitas karena survei SMRC dilakukan sebelum penetapan pasangan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena itu, efek elektoral cawapres tak berpengaruh banyak.
"Karena waktu dilakukan survei dilakuka pada 7-14 September, sementara prnetapan pasangan pada 20 September. Wajar belum ada pengaruh signifikan," kata dia di Kantor SMRC, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (7/10).
Ia yakin hasil survei bakal berubah dua pekan pascamasa kampanye dimulai. Apalagi, setelah ditetapkan KPU, cawapres banyak mengadakan safari keliling menemui warga.
"Coba disurvei lagi, pasti akan ada perubahan. Menurut kami, posisi cawapres ada pengaruh elektoral," kata dia.
Berdasarkan survei SMRC, pasangan Prabowo-Sandiaga meraih elektabilitas sebesar 29,8 persen. Angka itu hanya bertambah sedikit dibandingkan elektabilitas Prabowo secara pribadi yang meraih elektabilitas 28,7 persen.
Sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin memiliki elektabilitas 60,4 persen. Pejawat hanya diuntungkan 0,2 persen dari kehadiran kiai Ma'ruf.
Baca Juga: Cawapres Belum Signifikan Pengaruhi Elektabilitas