REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bencana alam seakan bergantian menimpa daerah-daerah di Indonesia. Karenanya, Universitas Gadjah Mada (UGM) memutuskan untuk memberikan sejumlah kemudahan kepada mahasiswa-mahasiswa yang daerah asalnya terkena bencana.
"Sehubungan terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu, Sigi, Donggala, Lombok dan Sumbawa Barat," kata Rektor UGM, Panut Mulyono, melalui rilis yang diterima Republika, Ahad (7/10).
Ia menerangkan, kemudahan yang diberikan mulai dari melakukan pembebasan uang kuliah tunggal (UKT) selama satu semester. Hal itu diberikan kepada mahasiswa UGM yang berasal dari daerah terdampak bencana signifikan.
Selain itu, UGM memberikan bantuan biaya hidup secara langsung maupun tidak langsung bagi mahasiswa UGM yang daerahnya terdampak bencana. UGM memberikan pula fasilitas perkuliahan sit in tanpa dipungut biaya kepada mereka.
UGM menyediakan tempat tinggal gratis di asrama mahasiswa selama mahasiswa itu mengikuti perkuliahan di UGM sesuai kepasitas yang tersedia. UGM menyiapkan pula tim konsoler dari Fakultas Psikologi dan Gama Medical Center.
"Guna memberikan konsultasi psikologi tanpa dipungut biaya, dan memberikan mata kuliah khusus dan modul kebencanaan lintas disiplin," ujar Panut.
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM bersama Asosiasi Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri juga menerima mahasiswa yang menempuh profesi dokter untuk kuliah di UGM sesuai kapasitas yang tersedia.
Selain itu, diterjunkan tim gabungan lintas bidang dan lintas disiplin di Palu yang bergerak bersama Keluarga Alumni Gadjah Mada, pemerintah daerah dan pihak terkait lain baik nasional maupun internasional.
"UGM segera mengirimkan KKN Peduli Bencana di Palu untuk melakukan pengabdian selama satu bulan," kata Panut.