Sabtu 06 Oct 2018 07:45 WIB

150 Personel TNI Disiagakan Menjaga Pasar Inpres Palu

Sudah banyak toko yang membuka usahanya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Personel TNI berjaga saat antrean BBM di salah satu SPBU di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Personel TNI berjaga saat antrean BBM di salah satu SPBU di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 150 personel TNI ditempatkan di Pasar Inpres yang terletak di jantung Kota Palu, Sulawesi Tengah. Mereka ditempatkan di sana untuk membantu mengamankan jalannya roda perekonomian masyarakat yang tengah berangsur pulih agar dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.

Diterjunkannya pasukan TNI untuk mengamankan pasar Inpres yang menjadi pusat perekonomian, dengan tujuan untuk menghidupkan kembali roda perekonomian masyarakat Palu. Pasar tradisional ini sempat tutup saat gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang Palu.

Beberapa pedagang mengucapkan terima kasih kepada aparat TNI yang telah membantu memulihkan kondisi keamanan pascagempa bumi yang menyebabkan penjarahan di beberapa toko. Salah satu pedagang yang berterima kasih adalah Haji Badaruddin (70), pedagang yang membuka toko ponsel di pasar Inpres. Menurut dia, TNI telah menerjunkan personelnya untuk mempercepat proses pemulihan keamanan disekitar wilayah Palu.

"Alhamdulillah, setelah TNI melakukan pengamanan di pasar Inpres perlahan-lahan sudah banyak toko yang membuka usahanya untuk berdagang kembali,” ujar dia dalam keterangan pers yang Republika.co.id terima, Jumat (5/10).

Badaruddin mengaku, dia telah mendapatkan imbauan dari TNI dan pemerintah setempat untuk membuka kembali tokonya di pasar Inpres ini. Ia pun berencana akan menyampaikan hal tersebut kepada para pedagang lain yang memiliki toko di pasar Inpres itu.

Pedagang lain yang berjualan kebutuhan pokok, Mifta (25), mengaku telah berjualan sejak Rabu (3/10). Dia menjual barang dagangannya dengan harga normal kepada konsumen. Sejak membuka tokonya pascagempa, ia menyebut banyak masyarakat yang berbelanja di tokonya untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

"Terlihat banyak masyarakat yang mulai berdatangan untuk berbelanja,  meski tidak semua toko di pasar itu buka tetapi telah mulai memenuhi kebutuhan masyarakat," tuturnya.

Hingga saat ini, Prajurit TNI yang dilibatkan dalam proses evakuasi dan penyelamatan korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah berjumlah 4.895 personel. Selain diterjunkan untuk mengamankan pasar Inpres, personel TNI juga menjaga beberapa lokasi strategis lainnya yang dijadikan pusat perekonomian masyarakat Palu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement