REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi akan menanggung biaya pemulangan korban bencana asal Sukabumi di Palu, Sulawesi Tengah agar bisa pulang ke kampung halamannya. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemkot terhadap warganya yang terkena musibah di daerah lain.
Seperti diketahui ada sebanyak enam orang warga Kota Sukabumi yang terdampak bencana di Kota Palu. Mereka berasal dari Kampung Cipelang Gede RT 02 RW 12, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
Dari enam orang tersebut satu diantaranya adalah Yoyom Yuliawati (70 tahun) yang tengah dalam keadaan sakit. Yoyom masih tercatat sebagai warga Kota Sukabumi dan berada di Palu untuk menjenguk anaknya yang menikah dengan warga di sana.
"Barusan saya bertemu dengan perwakilan keluarga untuk memastikan rencana pemulangan," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan, Kamis (4/10) malam. Di mana pemkot akan menanggung biaya pemulangan keluarga dari Palu ke Sukabumi.
Selain itu kata Fahmi, pemkot juga akan menjemput kepulangan langsung dari bandara. Rencananya pemulangan ke enam anggota keluarga asal Sukabumi ini akan dilakukan pada 9 Oktober 2018 mendatang.
Sebelumnya Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mendatangi rumah keluarga yang dikabarkan terdampak bencana di Palu, Sulawesi Tengah di rumahnya di Kota Sukabumi Ahad (30/9) lalu. Kedatangannya tersebut untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga dan berupaya membawa warga tersebut kembali ke Sukabumi.
"Saya secara langsung datang untuk memberikan perhatian kepada keluarga," ujar Fahmi. Untuk mengurus warga tersebut ia telah meminta Dinas Sosial untuk memantau warga Sukabumi yang terkena bencana di Palu dan Donggala.
Hingga saat ini ungkap Fahmi, baru ada satu warga Kota Sukabumi yang terdampak bencana di Sulawesi atas nama Ny Yoyom. Sebabnya lima warga lain yang awalnya warga Sukabumi namun telah pindah ke Palu.
Di sisi lain kata Fahmi, pemkot juga menggiatkan gerakan penggalangan dana kemanusian untuk korban bencana di Palu. Upaya ini ditujukan kepada para aparatur sipil negara (ASN) yang berada di lingkungan Pemkot Sukabumi. Sementara untuk masyarakat hanya diimbau secara lisan.
"Kami juga menggelar doa bersama untuk para korban bencana di Palu dan Donggala," cetus Fahmi. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban bencana di Sulawesi.