REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan siswa SMA dan pemuda dari berbagai organisasi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menggelar doa bersama untuk korban gempa bumi di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Ribuan siswa dan pemuda juga membaca kitab suci, di Auditorium Pemkab Mamuju, Kamis yang dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Khairil Adha dan disaksikan oleh Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Zulfadli Rasyid dan pimpinan FKUB serta para pemuka agama setempat.
Para siswa SMA dan pemuda tersebut merupakan delegasi dari berbagai sekolah organisasi kepemudaan di Kabupaten Mamuju. Mereka tampak menikmati kegiatan Membaca Kitab Suci dengan penuh seksama dan khidmad. Kasie Kepemudaan Disdikpora Muhammad Teguh Prabowo menyatakan bahwa kegiatan ini sangat positif bagi pemuda. Oleh karena itu, ujarnya semua pihak perlu mengapresiasi dan meneruskan semangat yang hari ini dilaksanakan.
Yakni berdo'a atas nama Persatuan dan Kesatuan Bangsa tanpa batas agama untuk saudara yang berada di Palu, Sigi dan Donggala. "Sungguh menyentuh hati dimana kita duduk bersama tanpa sekat agama membacakan kitab suci masing-masing dan kemudian berdo'a bersama untuk saudara kita yang tertimpa musibah," ujar Teguh, dalam keterangan tertulisnya.
Salah satu peserta dari SMAN 1 Mamuju, Betriana Manurung menyebutkan bahwa jarang sekali ada forum nasional dengan mengumpulkan pemuda yang berbeda agama di satu tempat untuk bergantian membaca kitab suci masing-masing kemudian berdo'a bersama. "Sungguh menyentuh, semoga kita dan saudara kita yang terkena musibah diberikan kesabaran dan bersatu dalam perbedaan," tambahnya.
Kegiatan Mengaji Kitab Suci kali ini dipimpin oleh para pemuka agama, yakni H Usman dari Islam, Pendeta Max Elia Kailem dari Kristen Protestan, Pendeta Anton Ranteallo dari Kristen Katolik, I Made Darsana dari Hindu, dan TS Haryanto dari Budha.
Setiap pemuka agama membaca ayat dari Kitab Suci, kemudian diakhiri do'a menurut agama masing-masing. Tidak lupa mengkhususkan do'a untuk para korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala. Acara diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi Pemuda antar Umat Beragama oleh seluruh peserta.