REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin menegaskan, tim relawan yang bertugas membantu penanganan gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng) tidak akan menggunakan fasilitas negara. Pernyataan itu diungkapkan menyusul calon presiden yang mereka usung masih menempati posisi tertinggi negara.
"Kami gak akan melakukan aji mumpung," kata Direktur Relawan TKN pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq di posko Cemara, Jakarta Pusat pada Selasa (2/10).
TKN diketahui telah mengirimkan bantuan dan relawan guna membantu proses restorasi di wilayah terdampak gempa, Donggala dan Palu. Maman mengatakan, relawan Jokowi-Ma'ruf tidak akan menggunakan fasilitas negara kecuali sesuai prosedural.
Tak hanya mengirim bantuan dan sumber daya manusia, TKN Jokowi-Ma'ruf juga mendirikan posko bencana gempa Sulteng di jalan Proklamasi 46 yang sekaligus merupakan rumah aspirasi Jokowi-Ma'ruf. Maman mengatakan, posko itu nantinya akan digunakan untuk membantu eskalasi pemulihan korban bencana sehingga penyaluran bantuan lebih tepat sasaran.
"Bantuan sebenarnya sudah mulai mengalir kesana itu semua terkonfirmasi di krisis center Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Maman lagi.
Posko krisis center itu nantinya akan menggalang bantuan tidak hanya dari Jakarta tapi seluruh tanah air. TKN mengatakan, bantuan yang berhasil dihimpun melalui krisis center kemungkinan akan mulai disalurkan pada pekan depan.
Maman mengatakan, posko juga akan melaporkan hasil galangan agar kegiatan itu dapat berjalan dengan baik dan transparan. Dia melanjutkan, posko juga akan berkordinasi dengan lembaga lain sehingga fungsi kordinasi menjadi maksimal.
"Saat ini sudah ada beberpaa orang yang sudah turun dan kami telah mengirim 40 tenda dan kantong mayat. Dan hari ini jg ada beberapa bantuan yang sudah dikirm tapi intinya untuk melakukan pemukihan disana," kata Maman lagi.
Seperti diketahui, Sulteng diguncang gempa berkuatan 7,4 Skala Richter (SR) pada Jumat (28/9) lalu. Bencana alam yang disertai tsunami itu telah membuat sebanyak 59.450 orang mengungsi yang terkumpul di 109 lokasi.