REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palu dan Donggala mengalami musibah gempa dan tsunami beberapa waktu lalu. Ada ratusan korban meninggal juga luka berat, bahkan masih ada yang belum ditemukan.
Advisor Tim Medis FKUI/RSCM-UI Peduli untuk Gempa dan Tsunami Palu-Donggala, Prof Dr dr Ari F Syam menjelaskan beberapa upaya yang harus diperhatikan di lingkungan pengungsi Korban gempa dan tsunami Palu-Donggala. Mantan relawan berbagai gempa di Indonesia ini mengatakan hal utama bagi para pengungsi adalah makanan dan minuman yang cukup. Terpenuhi makanan dan minuman membuat pengungsi tenang karena kebutuhan hidup dasarnya dipenuhi. Pengadaan sembako pada lokasi pengungsian dengan jumlah besar harus dikawal oleh militer.
Selain itu, dapur-dapur umum yang tersedia selalu mendapat suplai bahan makanan dan air bersih yang memadai untuk masak dan minum. Hal lainnya adalah usahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan segar.
Usahakan pula agar kondisi tempat pengungsian di buat senyaman mungkin. Tersedia alas tidur yang memadai dan juga selimut agar tubuh para pengungsi terutama orang tua dan anak-anak tetap terlindungi terutama dari angin malam.
Ia menambahkan kebersihan lingkungan pengungsian selalu terjaga dengan tersedianya tempat-tempat sampah di sekitar lokasi pengungsian. Termasuk bangkai binatang harus dikubur untuk menjaga lingkungan pengungsian tetap sehat.
"Sarana MCK yang memadai dengan persediaan air yang cukup tentu juga tersedianya sabun dan peralatan mandi," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (2/10).
Dokter Ari mengatakan para pengungsi khususnya anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral. Bagi anak-anak perlu upaya untuk melakukan pemulihan trauma healing dengan pengadaan buku-buku bacaan, mainan anak-anak dan kelompok-kelompok bermain untuk anak-anak.
Sedangkan untuk pasien usia lanjut perlu adanya kegiatan seperti alat sulam, melakukan aktivitas pengajian bersama-sama dan lainnya yang membuat para orang usia lanjut ini tetap selalu berpikir. Hal lain yang penting adalah sarana dan prasarana untuk ibadah harus diadakan agar masyarakat bisa berkesempatan untuk berdoa dan tetap sabar dalam menghadapi cobaan ini.
Selain itu, acara-acara kesenian yang menjadi favorit masyarakat sekitar juga diusahakan hadir secara berkala untuk mengatasi kejenuhan dan mengurangi kesedihan para pengungsi. "Mudah-mudahan info ini bisa menjadi masukan untuk menyiapkan bentuk bantuan mendesak yang harus dikirim," tambahnya.
Prinsip dasar penanganan korban gempa jenazah yang ditemukan segera dikubur, korban luka atau sakit segera diobati, masyarakat di pengungsian harus tetap sehat.