Selasa 02 Oct 2018 08:17 WIB

Merapi Tourism Festival Angkat Keanekaragaman Kuliner Sleman

Pertunjukkan masak ditampilkan juru masak kenamaan Chef Juna.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
ara pemenang kompetisi masak dan lomba basket Merapi Tourism Festival di Museum Kegunungapian Merapi.
Foto: dispar sleman
ara pemenang kompetisi masak dan lomba basket Merapi Tourism Festival di Museum Kegunungapian Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Merapi Tourism Festival yang digelar dalam rangka Hari Pariwisata Sedunia resmi ditutup. Berlangsung di Museum Gunungapi Merapi sejak Sabtu (29/9) lalu, gelaran ini fokus mengangkat kekayaan kuliner yang ada di Sleman.

Pada gelaran yang pertama kali dilaksanakan itu, keanekaragaman kuliner yang ada di Kabupaten Sleman memang jadi tema sentral. Kompetisi masak memanfaatkan belimbing uwuh, bazaar kuliner dan pertunjukkan masak jadi kegiatan pokok.

Pertunjukkan masak ditampilkan juru masak kenamaan Chef Juna. Selain itu, demi lebih memeriahkan acara dilaksanakan pula kompetisi bola basket 3on3, dan grand final desain batik Sleman.

Kompetisi memperebutkan Piala Gubernur DIY, Piala Bupati Sleman dan Piala Kepala Dis Sleman. Diikuti tidak kurang 54 peserta untuk lomba basket dan 55 tim untuk kompetisi masak, terdapat total hadiah senilai Rp 50 juta.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. Gelaran itu dinilai turut menguatkan sinergi empat pilar mulai dari pemerintah, pengusaha, akademisi dan masyarakat.

Sri berpendapat, empat pilar itu memang memiliki tugas masing-masing untuk mengisi, dan saling bekerja sama mengangkat pariwisata di Kabupaten Sleman. Karenanya, ia berharap Merapi Tourism Festival jadi kegiatan rutin tahunan.

"Di samping mengangkat jumlah kunjungan pariwisata, long of stay jadi lebih panjang karena peserta yang ikut berasal dari berbagai daerah, otomatis membutuhkan beberapa hari untuk tinggal," kata Sri di Museum Gunungapi Merapi.

Senada, Kepala Dinas Pariwisata, Sudarningsih menuturkan, Merapi Tourism Festival sendiri memang dilaksanakan sepenuhnya pihak swasta. Artinya, Dispar Sleman hanya sekadar menjadi pengarah.

Tapi, ia berharap, model itu dapat mengatasi keterbatasan anggaran yang selama ini mungkin menjadi kendala. Tentunya, dengan tetap mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam penyelenggaraannya.

Sudarningsih menjelaskan, dari 55 tim kompetisi masak yang berlaga, dipilih 11 fim finalis yang kembali bertanding pada Ahad (30/9). Sedangkan, Chef Juna bertindak sebagai juri untuk menilai 11 tim kompetisi masak yang terpilih.

Tim dari Grand Aston Jojga Hotel yang dipimpin Chef Jojo ke luar sebagai pemenang. Menunya ada sous vide ikan asam padeh, kongbab gurih, caviar wuluh, suoute vegetable, kacang polong puree, kemangi oil, dan prawn.

Walau gelaran Merapi Tourism Festival telah selesai, Sudarningsih berharap animo wisata ke Kabupaten Sleman terus berlanjut. Sebab, banyak tempat-tempat dan gelaran-gelaran di Kabupaten Sleman lain yang menanti untuk dikunjungi.

"Semoga Sleman semakin dikenal, sehingga jumlah kunjungan wisatawan dapat meningkat dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat Sleman dapat semakin lebih baik," ujar Sudarningsih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement