Selasa 02 Oct 2018 05:50 WIB

2.873 Prajurit TNI Bantu Penanganan Korban Gempa

Prajurit TNI juga akan membantu mengawasi pendistribusian bantuan.

Menkopolhukam Wiranto memberi keterangan terkait perkembangan penanganan bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (1/10).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menkopolhukam Wiranto memberi keterangan terkait perkembangan penanganan bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes TNI telah mengirimkan 2.873 prajurit untuk membantu penanganan korban gempa di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. TNI dan Polri juga akan membantu mengawasi pendistribusian bantuan.

"Personel TNI yang telah masuk ke lokasi sebanyak 2.873 orang. Mereka melakukan evakuasi, melakukan penanganan medis dan tenaga dapur," kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, di kantornya, di Jakarta, Senin (1/10).

 

Wiranto menilai, personel TNI dan Polri yang dikirim untuk penanganan korban gempa di Kota Palu dan Donggala jumlahnya cukup besar. Terlebih aparat kepolisian yang akan dikirimkan secara bertahap jumlahnya mencapai 2.000 personel.

Selain untuk melakukan evakuasi korban dan lainnya, TNI dan Polri juga akan membantu mengawasi pendistribusian bantuan agar bantuan-bantuan yang telah dikirimkan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: Wiranto: Presiden Putuskan Terima Bantuan Luar Negeri

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memutuskan menerima bantuan dari luar negeri untuk menanggulangi bencana alam di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Hingga sore ini, sudah ada 18 negara yang menawarkan bantuan.

"Presiden sudah memutuskan untuk menerima bantuan-bantuan dari luar negeri," ujar Wiranto dalam konferensi persnya di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (1/10).

Wiranto menjelaskan, sudah ada 18 negara yang menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk menanggulangi gempa dan tsunami di Sulteng. Negara-negara tersebut di antaranya Amerika Serikat, Perancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Jepang, India, dan Cina.

"18 negara menawarkan pemberian bantuan kepada musibah bencana di Palu. Juga termasuk UNDP dan kelompok organisasi internasional ASEAN juga sudah menawarkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement