REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah kembali menggelar rapat bersama jajaran anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ( FKPD), bupati, dan Wali Kota se-NTB di Kantor Pemprov NTB, pada Senin (1/10). Pembahasan difokuskan pada pada penanggulangan bencana Lombok dan Sumbawa.
Zul mengatakan, penanganan bencana sangat mendesak untuk segera dicari jalan keluarnya melihat kondisi di lapangan yang terjadi. Dia menyebutkan, dari sekitar 200 ribu rumah warga yang rusak akibat bencana, baru sekira 6 ribu rumah yang bisa difasilitasi dengan dana yang sudah tergelontorkan dari pemerintah pusat.
"Sementara musim penghujan sebentar lagi akan tiba, mengharuskan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat yang rumahnya sudah tidak dapat ditinggali, harus segera difinalisasi," ujar Zul.
Baca juga, Gempa Palu Buat NTB Siapkan Upaya Rehabilitasi Sendiri.
Untuk itu, melalui pertemuan tersebut, Zul menghimpun laporan perkembangan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah kerja masing-masing bupati dan wali kota, termasuk menerima masukan dari anggota FKPD yang hadir.
Harapannya, dengan sinergi semua pihak, masalah bencana ini dapat segera dicari jalan keluar terbaiknya. "Adanya kemungkinan membuka kerja sama dengan institusi internasional, mengutip saran hingga menerapkan programnya demi percepatan penanganan bencana," kata dia.
Selain itu, Zul berharap upaya ke lapangan untuk memotivasi masyarakat agar kembali bangkit, dan bermental mandiri juga terus dilakukan. "Kita optimalkan kemampuan kita, InsyaAllah dengan data yang valid, perlahan-lahan kita akan terus mengetuk pemerintah pusat untuk segera merealisasikan janji kepada masyarakat," ucap Zul.