Senin 01 Oct 2018 21:21 WIB

BMKG: Suhu Yogyakarta Bisa Mencapai 35 Derajat

Suhu udara panas terjadi karena pergerakan posisi semu Matahari.

Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta menyebut suhu udara di daerah itu mengalami peningkatkan maksimum selama Oktober. Suhu diperkirakan mencapai 33-35 derajat Celsius selama Oktober.

"Suhu udara yang cukup panas di siang hari ini terjadi karena ada pergerakan posisi semu Matahari," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiyono di Yogyakarta, Senin (1/10).

Dia mengatakan berdasarkan pengamatan Stasiun Klimatologi, posisi semu Matahari pada September berada pada kisaran equator sehingga wilayah Yogyakarta mendapatkan banyak curahan sinar matahari.

Selanjutnya, pergerakan posisi semu matahari tersebut secara perlahan akan beralih menuju bagian selatan equator. Dengan demikian, Yogyakarta yang berada di selatan equator akan mendapatkan curahan Matahari yang lebih besar lagi selama Oktober ini.

"Sehingga pada siang hari akan mempunyai suhu maksimum yang cukup tinggi, yaitu bisa mencapai 33-35 derajat Celsius, sedangkan suhu udara minimum di malam hari juga cukup hangat sekitar 22-24 derajat Celsius," kata dia.

Menurut dia, secara umum kondisi iklim di DIY pada Oktober akan memasuki periode pancaroba, sedangkan untuk awal musim hujan akan masuk dimulai November 2018.

Ia berharap, memasuki pancaroba masyarakat mulai memangkas pohon yang sudah tua dan rapuh, memperbaiki atap rumah yang sudah rusak, tidak membuang sampah sembarangan untuk menghindari banjir, berhati-hati bagi yang tinggal di dataran tinggi (rawan longsor), dan bagi petani untuk mempersiapkan masa tanam sesuai iklim yang terjadi.

Selama pancaroba, menurut dia, hujan dapat muncul di bagian utara dan tengah DIY, seperti Sleman, Kulon Progo bagian utara, Kota Yogyakarta, serta Bantul utara. "Hujan kategori ringan hingga sedang berpotensi terjadi, terutama di siang atau sore hari. Hujan dapat disertai petir dan angin kencang," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement