REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan 18 negara sahabat menawarkan bantuan penanganan gempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Sementara bagi pemerintah keputusan untuk menerima bantuan internasional merupakan suatu keterbukaan bahwa Indonesia sudah menjalin persahabatan dan kerja sama dengan banyak negara.
Sebanyak 18 negara itu, adalah Amerika Serikat, Prancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hongaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korsel, Arab Saudi, Qatar, New Zealand, Singapura, Thailand, Jepang, India dan China, termasuk tawaran bantuan organisasi internasional, UNDP.
"Bahkan, kunjungan Presiden Jokowi ke negara-negara sahabat itu dalam rangka menjalin hubungan yang erat, baik bilateral maupun multilateral. Di sana lah terjadi hubungan yang saling menguntungkan dan saling membantu, sehingga pada saat tawaran-tawaran dari negara sahabat untuk membantu penanganan bencana di Palu sudah begitu banyak, maka tentu kita mengapresiasi bantuan tersebut," kata mantan Panglima TNI ini.
Menurut dia, bantuan yang akan diberikan oleh negara-negara sahabat untuk penanganan bencana gempa di Palu dan Donggala itu merupakan buah kunjungan presiden ke beberapa negara."Kemudian membuahkan suatu perasaan partisipasi dan solidaritas antarnegara. Ini tentu tidak bisa ditolak, maka sudah banyak negara yang menawarkan," ujarnya.
Pertimbangan lain Indonesia menerima bantuan dari intersional, kata purnawirawan jenderal bintang empat ini, Indonesia seringkali memberikan bantuan kepada negara-negara yang terkena musibah, seperti bantuan bencana di Bangladesh, gempa di Nepal, dan bantuan di Somalia saat mengalami kekeringan.
"Artinya soal bantu membantu merupakan tradisi internasional yang patut kita apresiasi. Maka kita putuskan menerima bantuan dari internasional," ujarnya lagi