Senin 01 Oct 2018 11:46 WIB

Presiden Buka Bantuan Internasional untuk Gempa Sulteng

Pemerintah bersama para dubes akan membahas bantuan apa saja yang diberikan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Petugas Basarnas membawa korban selamat gempa dan tsunami yang terjebak di dalam restoran Dunia Baru, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Petugas Basarnas membawa korban selamat gempa dan tsunami yang terjebak di dalam restoran Dunia Baru, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka masuknya bantuan internasional untuk para korban bencana di Sulawesi Tengah. Menurut Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi, hal ini disampaikan Presiden kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Presiden telah menyampaikan ke Ibu Menlu untuk membuka masuknya bantuan dari negara-negara lain untuk ikut membantu penanganan akibat gempa di Donggala, Palu sesuai kebutuhan," ujar Johan saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (1/10).

Menurut Johan, masuknya bantuan asing untuk para korban gempa dan tsunami akan dikoordinasikan oleh Menko Polhukam Wiranto. "Nanti koordinasi itu akan dilakukan Menko Polhukam," tambah Johan.

Sementara itu, Menko Polhukam Wiranto mengatakan tawaran bantuan datang dari berbagai negara baik di kawasan Asia, Eropa, maupun Amerika. Selanjutnya, pemerintah akan membahas dengan para dubes terkait jenis bantuan apa saja yang akan diberikan.

Teknis penerimaan bantuan pun disebutnya tengah disusun saat ini. "Banyak tawaran dan akan kita bincangkan dengan mereka. Hari ini kita memanggil para dubes untuk membicarakan bantuan apa yang bisa ditawarkan dan kita juga sudah punya target-target hal-hal yang dibutuhkan dalam rangka penanganan pengungsi itu," jelas Wiranto di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Sebelumnya, sejumlah negara telah menyampaikan ingin menyalurkan bantuan. Salah satunya yakni dari Pemerintah Korea Selatan yang akan menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar 1 juta dolar AS atau setara sekitar Rp 15 miliar (kurs Rp14.897) untuk Indonesia.

Dana tersebut untuk penanggulangan dan pemulihan pascagempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement