REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan, TNI telah mengirimkan pasukan untuk membantu evakuasi masyarakat serta korban bencana alam di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Pasukan TNI dikirimkan juga untuk membuka akses jalan yang sulit untuk dilalui.
"Hingga saat ini TNI sudah berusaha untuk membuka akses pengiriman BBM ke Kabupaten Donggala, kemudian jalan menuju ke Palu terdapat dua alternatif yang pertama adalah jalan melalui darat dan yang kedua adalah melalui laut," kata Hadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad (30/9) malam.
Ia menambahkan, akibat dari gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, ada Pangkalan TNI Angkatan Laut (AL) yang mengalami kerusakan. Pangkalan tersebut di antaranya Dermaga Kapal Selam yang hancur karena diterjang tsunami.
Hadi berbicara demikian setelah melakukan Tabligh Akbar dan Doa Bersama di Mabes TNI. Dimulai dengan Sholat Maghrib dan Isya, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan salawatan yang dipandu oleh Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, dan dzikir serta doa bersama oleh Habib Lutfie Bin.
Menurut Hadi, doa bersama ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober yang terasa sangat istimewa. Itu karena peringatan kali ini dilakukan oleh Prajurit TNI-Polri yang merupakan satu kekuatan besar dalam menunjukkan sinergitas demi menjaga keutuhan NKRI.
Tabligh Akbar dan Doa Bersama ini juga dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 TNI dan mendoakan Pahlawan Revolusi yang telah gugur dalam mempertahankan Pancasila. Doa juga dipanjatkan untuk warga masyarakat di Palu dan Donggala yang meninggal akibat bencana alam gempa bumi berkekuatan 7,4 SR.
Kronologi gempa-tsunami di Palu dan Donggala
Di samping itu, untuk membantu penanganan bencana alam di Sulawesi Tengah, TNI telah menyiagakan 25 angkutan udara yang dapat digunakan untuk membantu operasional di Donggala dan Palu, Sulawesti Tengah. Sebagaimana diketahui, akses jalan darat cukup sulit untuk dilewati di daerah terdampak gempa dan tsunami tersebut.
"TNI Angkatan Udara (AU) sudah menyiapkan pesawat untuk dukungan angkutan udara. Untuk operasional pesawat sesuai perintah Panglima TNI," jelas Kepala Staf AU (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna di Halim, Jakarta, Ahad (30/9).
Ia menjelaskan, TNI secara umum dan TNI AU secara khusus telah menyiagakan angkutan udara untuk membantu operasional di Donggala dan Palu. Adapun angkutan udara tersebut terdiri dari 12 pesawat Hercules C-130, tiga Boeing, lima CN-295, dua CN-235, dan tiga helikopter.
Semua itu disiagakan agar sewaktu-waktu bisa digerakkan sebagai dukungan angkutan udara. Posisi pesawat-pesawat TNI itu tergelar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, dan Lanud Sultan Hasanuddin, Makasar.
Baca juga: Pertamina Kirim 245 Ribu Liter BBM untuk Palu dan Donggala
Baca juga: Jokowi: Bantuan Makanan Dikirimkan ke Sulteng Hari Ini