REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah mulai dibuka untuk penerbangan komersial sesuai dengan NOTAM no HO755/18. Penerbangan saat ini menggunakan pelayanan navigasi visual VFR (Visual Flight Rules) belum bisa digunakan secara instrumen (Instument Visual Rules).
"Pembukaan untuk penerbangan komersial ini melanjutkan proses sebelumnya di mana Bandara Mutiara SIS Al Jufri, Palu telah dibuka untuk penerbangan darurat , SAR dan kemanusiaan," kata Manajer Humas Airnav Indonesia Yohanes Sirait dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (30/9).
AirNav Indonesia telah mengirimkan personel dari Makassar dan Balikpapan untuk memastikan layanan navigasi penerbangan di bandara Palu berjalan dengan baik guna memaksimalkan proses pemulihan pascagempa.
Pada Sabtu (29/9), Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu sudah melayani 13 unit pesawat dan helikopter yang membawa bantuan kemanusiaan bagi korban bencana gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Bandar udara itu sempat ditutup pasca-gempa berkekuatan 7,4 skala richter karena kondisi badar udara belum memungkinkan untuk jalur penerbangan akibat infrastruktur yang rusak.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto meminta Satgas Khusus Penanggulangan Bencana pascagempa di Palu, Donggala, dan Sigi segera memulihkan suplai listrik dan bandar udara. Dua hal ini merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan bencana.