Sabtu 29 Sep 2018 23:39 WIB

Kemenhub Sebut Masih Ada Akses Jalan Menuju Kota Palu

Masih ada jalur alternatif, yakni jalan provinsi yang bisa dilalui.

Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9).
Foto: Antara/BNPB
Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi mengatakan, akses masuk ke Kota Palu tidak sepenuhnya terisolasi. Sebab masih ada jalur alternatif, yakni jalan provinsi yang bisa dilalui.

"Kalau ada yang mengatakan di Palu terisolasi, tidak semuanya, karena masih ada jalan masuk," kata Budi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/9).

Budi menyebutkan berdasarkan laporan yang diterimanya dari tim yang ada di Palu, rata-rata jalan milik negara memang banyak yang mengalami kerusakan kena longsoran. Terputusnya akses jalan tersebut dikarenakan adanya longsor dari gunung. 

"Dari Makassar bisa, jalan darat juga bisa lewat jalur alternatif, jalan provinsi masih bisa dilalui tetapi hanya bisa mobil kecil," katanya.

Ia menyebutkan untuk bisa memasuki Palu bisa dilalui dari Sulawesi Barat, Mamuju, dan dari Poso. Ini artinya Palu tidak terisolasi sama sekali.

Menurutnya, satu-satunya akses masuk menuju Palu yang lancar adalah melalui jalur laut. Tetapi saat ini gempa juga telah merusak dermaga yang ada, termasuk dermaga penyeberangan, dan kapal juga rusak di bagian ram.

Ia mengatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah menginstruksikan seluruh dirjen untuk menyiapkan mobilisasi setiap saat di Palu, baik itu personel maupun peralatan. 

Prioritas utama Menteri Perhubungan adalah memperbaiki landasan bandara. Tim dibentuk untuk segera melakukan dukungan perbaikan di semua lini baik itu darat, laut dan udara. 

"Tim akan melakukan langkah-langkah percepatan untuk membuka kembali beberapa jalan yang longsor dan sebagainya," kata Budi.

Gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) telah mengguncang Palu dan Donggola hingga memicu terjadinya tsunami pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, sebanyak 384 orang, dan jumlah korban terluka 540 orang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement